Ketahui Jenis-jenis Sampah Plastik untuk Mempermudah Proses Daur Ulang

Ketahui Jenis-jenis Sampah Plastik (foto: freepik.com)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Ketika membeli produk berbahan plastik atau dengan kemasan plastik, apakah Anda pernah memperhatikan simbol daur ulang berbentuk segitiga dengan kode tertentu?

Simbol ini menandakan jenis plastik yang digunakan dan memainkan peran penting dalam upaya daur ulang.

Pada tahun 1988, The Society of Plastic Industry (SPI) di Amerika Serikat mengeluarkan 7 kode RIC (Resin Identification Code) untuk memudahkan identifikasi jenis plastik.

Setelah diakui oleh ISO (International Organization for Standardization), kode-kode ini menjadi wajib dicantumkan pada produk plastik, termasuk yang diproduksi di Indonesia.

Namun, penting untuk diingat bahwa produk plastik tidak akan di-daur ulang secara otomatis jika kita tidak memilah sampah dengan benar.

Kode-kode ini mengindikasikan jenis plastik untuk mempermudah proses daur ulang, yang melibatkan tahapan yang panjang dan berbeda tergantung pada jenisnya.

Berikut adalah penjelasan mengenai 7 jenis simbol tersebut:

  • PETE atau PET (Polyethylene Terephthalate)

Jenis plastik ini ditandai dengan kode 1 dan simbol PETE atau PET. Plastik ini umumnya digunakan pada kemasan makanan dan minuman seperti botol minum, botol soda, dan wadah saus.

Namun, plastik ini sebaiknya digunakan sekali pakai saja, karena mengisinya dengan air hangat atau penggunaan berulang dapat mengeluarkan zat karsinogenik yang berbahaya bagi kesehatan.

  • HDPE atau PE-HD (High Density Polyethylene)

Simbol dengan kode 2 dan HDPE atau PE-HD mengindikasikan plastik berbahan high density polyethylene.

Plastik ini biasanya digunakan pada galon air minum, botol susu, dan kemasan berat lainnya. Jenis ini relatif aman digunakan berulang kali dan memiliki proses daur ulang sederhana.

  • PVC atau V (Polyvinyl Chloride)

Simbol dengan kode 3 dan PVC atau V menunjukkan plastik dari polyvinyl chloride. Jenis plastik ini digunakan untuk pipa air, kabel listrik, wrapping, dan mainan anak/hewan peliharaan.

Plastik jenis ini dianggap berbahaya karena mengandung bahan kimia beracun yang dapat larut dan berdampak negatif bagi kesehatan. Jenis ini sulit didaur ulang.

  • LDPE atau PE-LD (Low Density Polyethylene)

Simbol dengan kode 4 dan LDPE atau PE-LD biasanya ditemukan pada kantong plastik (kresek), kantong sampah, dan bungkus makanan.

Plastik ini terbuat dari low density polyethylene yang elastis dan tahan lama. Meski dapat digunakan berulang kali, sebaiknya didaur ulang untuk menghindari penumpukan limbah.

  • PP (Polypropylene)

Jenis plastik ini ditandai dengan kode 5 dan PP, mengindikasikan plastik dari polypropylene.

Biasanya digunakan pada tempat makanan/minuman, botol sirup, dan produk plastik kuat lainnya.

Plastik ini cukup aman digunakan dan bisa digunakan pada suhu panas. Namun, jenis ini sulit didaur ulang.

  • PS (Polystyrene)

Simbol dengan kode 6 dan PS menunjukkan plastik berbahan polystyrene. Plastik ini sering digunakan pada tempat makanan/minuman styrofoam, tempat telur, dan produk ringan lainnya.

Jenis ini mengeluarkan styrene yang berbahaya, terutama jika terpapar suhu panas. Karena bahaya ini, sebaiknya hindari penggunaan jenis plastik ini untuk makanan/minuman.

  • Other atau O

Simbol terakhir dengan kode 7 dan Other atau O merujuk pada jenis plastik yang tidak termasuk dalam klasifikasi sebelumnya.

Jenis ini termasuk berbahaya karena bisa mengeluarkan racun Bisphenol-A (BPA) yang merusak organ dan mengganggu hormon tubuh.

Simbol ini digunakan pada plastik seperti botol minum bayi, botol minum olahraga, dan Compact Disk (CD). Sebelum membeli, pastikan untuk membaca informasi mengenai plastik tersebut.

Dengan memahami simbol-simbol ini, kita dapat lebih bijak dalam penggunaan dan daur ulang plastik, serta berkontribusi pada lingkungan yang lebih bersih dan sehat.***