CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Mengamalkan perilaku mujahadah an-nafs memiliki sejumlah keunggulan yang signifikan jika diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Oleh karena itu, sebagai umat muslim, penting bagi kita untuk menginternalisasikannya.

Perilaku mujahadah an-nafs merujuk pada upaya bersungguh-sungguh untuk mengendalikan dan melawan dorongan hawa nafsu.

Istilah ini dijelaskan dalam buku "Silsilah Keluarga Kiai Ending Zahidi: Suatu Jejak yang Hampir Terlupakan" karya Bahri (2020).

"Mujahadah" berarti bersungguh-sungguh, sedangkan "an-nafs" merujuk pada diri, nafsu, ego, dan jiwa.

Dengan demikian, mujahadah an-nafs merupakan upaya untuk menaklukkan dorongan hawa nafsu.

Al-Quran juga memerintahkan umat muslim untuk melawan hawa nafsu, seperti yang disebutkan dalam surat Al-Ankabut ayat 69.

Manusia memiliki tiga jenis hawa nafsu, yaitu nafsu ammarah, nafsu lawwamah, dan nafsu muthmainnah.

Setiap jenis memiliki karakteristik dan pengaruhnya sendiri terhadap perilaku manusia.

Membiasakan perilaku mujahadah an-nafs memiliki sejumlah manfaat yang dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:

• Meningkatkan ketaatan kepada Allah SWT.
• Mengatasi pengaruh negatif syaitan dalam diri.
• Membangun kesabaran dalam menghadapi cobaan.
• Menghindarkan diri dari terjerumus dalam kesenangan duniawi.
• Membimbing umat muslim menuju jalan yang benar dan mendapatkan ridha Allah SWT.***