CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Istilah "body count" yang tengah viral di TikTok memiliki makna yang berbeda dengan definisi aslinya. 

Baru-baru ini, pengguna TikTok disajikan dengan konten yang menanyakan kepada orang asing tentang "body count".

Konten ini menimbulkan banyak perdebatan, karena arti "body count" yang tengah viral di TikTok berbeda dengan makna yang biasanya dipahami.

Secara sebenarnya, "body count" merujuk pada jumlah orang yang tewas dalam perang, bencana, dan peristiwa serupa, seperti yang dijelaskan dalam Britannica.

Istilah ini juga digunakan untuk menghitung jumlah mayat pasukan musuh yang tewas dalam suatu kejadian.

Namun, dalam konteks bahasa gaul, "body count" mengacu pada sejarah aktivitas seksual seseorang.

Istilah ini mengindikasikan berapa banyak orang yang telah melakukan hubungan seksual dengan seseorang.

Beberapa sumber juga menyebutkan bahwa "body count" bisa merujuk pada kecenderungan seseorang untuk sering berganti-ganti pasangan.

Tren bahasa di platform seperti TikTok memiliki pengaruh besar terhadap evolusi bahasa, terutama karena jumlah pengguna yang besar dan ragam konten yang ditawarkan.

TikTok memungkinkan pengguna untuk terhubung dengan orang-orang dari berbagai latar belakang, memungkinkan pertukaran bahasa dan gaya komunikasi yang beragam.

Menurut Holliday, seorang asisten profesor linguistik di University of Pennsylvania, TikTok memainkan peran penting dalam perkembangan bahasa, karena memungkinkan orang untuk terlibat dalam interaksi bahasa yang luas, bahkan dengan orang-orang yang sebelumnya tidak mereka kenal.

Hal ini menyebabkan penyebaran leksikon dan gaya bahasa dari komunitas ke seluruh pengguna platform tersebut.***