Bahaya Love Bombing dan Cara Mengenali Tandanya
CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Cinta adalah perasaan yang indah dan bisa membuat seseorang merasa bahagia.
Namun, ada saatnya ketika cinta bisa menjadi sesuatu yang berbahaya, terutama jika seseorang menggunakan cinta sebagai senjata untuk memanipulasi dan mengontrol orang lain.
Fenomena ini dikenal dengan istilah "Love Bombing."
Love bombing adalah sebuah taktik yang digunakan oleh sosiopat, narsistik, dan manipulator untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan dalam sebuah hubungan.
Mereka akan memberikan tindakan fisik maupun verbal berupa kasih sayang berlebih, seperti memberi hadiah, pujian, dan perhatian yang terlalu berlebihan.
Pada pandangan pertama, hal ini mungkin terlihat seperti tanda-tanda cinta yang luar biasa, dan banyak orang akan berpikir bahwa hal ini bagus.
Namun, sebenarnya, love bombing adalah taktik yang sangat berbahaya. Orang yang menjadi korban love bombing sering kali tidak menyadari bahwa mereka sedang dimanipulasi dan terperangkap dalam hubungan yang tidak sehat.
Love bombing umumnya terjadi di awal hubungan, saat masa pendekatan alias PDKT. Pelaku love bombing akan sangat perhatian dan membanjirimu dengan pujian sehingga membuatmu merasa bahwa dia adalah sosok yang menarik dan istimewa.
Namun, sebenarnya, tujuan di balik perilaku ini adalah untuk menciptakan ketergantungan emosional pada dirimu, sehingga kamu tidak peka terhadap maksud sebenarnya.
Seiring berjalannya waktu, pelaku love bombing akan semakin menuntut dan mendominasi dalam hubungan.
Mereka akan menuntut perhatian penuh dari pasangan dan akan marah jika tidak mendapatkannya.
Hal ini membuat korban merasa terjebak dan sulit untuk mengambil keputusan sendiri.
Sebagai seseorang yang berpotensi menjadi korban love bombing, ada beberapa ciri perilaku love bombing yang perlu kamu waspadai:
Memberikan banyak hadiah secara berlebihan: Pelaku love bombing seringkali memberikan hadiah-hadiah mahal sebagai bentuk kasih sayang yang berlebihan, dan kadang-kadang sulit untuk ditolak.
Terus memuji dan menyatakan cinta: Pelaku akan terus-menerus memberikan pujian dan pernyataan cinta yang berlebihan, bahkan jika belum lama mengenalmu.
Membanjiri pesan dan telepon: Pelaku akan mengirimkan pesan dan meneleponmu secara berlebihan, bahkan hingga sepanjang hari, untuk selalu memastikan bahwa kamu fokus padanya.
Menginginkan perhatian penuh: Pelaku love bombing menginginkan seluruh perhatian dari pasangannya dan bisa marah jika pasangan tidak sepenuhnya fokus pada dirinya.
Mencoba meyakinkan bahwa kamu adalah belahan jiwanya: Pelaku akan berusaha meyakinkan kamu bahwa kamu adalah belahan jiwanya, dengan tujuan membuatmu merasa sulit untuk meninggalkannya.
Terus memanipulasi untuk mendapatkan yang diinginkan: Pelaku love bombing akan terus memanipulasi pasangan untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan, tanpa memedulikan perasaan atau keinginan pasangan.
Mengikat pasangan tanpa batas atau privasi: Pelaku akan mencoba mengikat pasangan tanpa memberikan batasan atau privasi dalam hubungan, sehingga membuat pasangan merasa terkekang.
Jika kamu merasa bahwa hubunganmu memiliki ciri-ciri love bombing, penting untuk waspada dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi dirimu sendiri.
Komunikasi yang jujur dengan pasangan tentang perasaanmu dan batasan yang harus dijaga dalam hubungan adalah langkah awal yang penting.
Jika pasangan menunjukkan sikap yang meremehkan dan tidak mau berubah meskipun sudah dimaafkan, serta terus melakukan perilaku love bombing, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari orang terdekat atau profesional yang dapat membantu dalam situasi seperti ini.***