Apa Itu Tabayyun dalam Islam dan Cara Menerapkannya

Tabayyun dalam Islam (foto: freepik.com)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Perkembangan internet saat ini telah mengakibatkan penyebaran berita dan informasi secara cepat.

Informasi tersebut bisa dengan mudah diterima oleh puluhan bahkan ratusan orang. Akan tetapi, penyebaran cepat berita juga dapat menimbulkan masalah baru seperti penyebaran berita palsu, fitnah, dan berita tanpa dasar.

Dalam menghadapi masalah ini, agama Islam mendorong para penganutnya untuk selalu bersikap tabayyun, yaitu mencari kejelasan sebelum mengambil tindakan yang dapat menyebabkan fitnah dan merugikan orang lain.

Sebagaimana yang dikutip dari Etika Komunikasi di Media Sosial oleh Yalizar Rahayu, tabayyun berasal dari kata tabayyana-yatabayyanuu-tabayyanan yang artinya mencari kejelasan tentang suatu hal sampai kondisi yang sebenarnya terungkap.

Dengan demikian, tabayyun berarti mencari penjelasan atau klarifikasi mengenai suatu informasi sebelum mengambil tindakan berdasarkan informasi tersebut.

Prinsip ini tercermin dalam ayat 6 surah Al-Hujurat, di mana Allah SWT memerintahkan umat Islam untuk memeriksa berita yang dibawa oleh individu yang memiliki catatan buruk, sebagai langkah pencegahan.

Penting untuk diwaspadai bahwa orang-orang yang memiliki rekam jejak buruk cenderung berbohong. Mereka tidak memiliki rasa takut kepada Allah dan Rasul-Nya.

Beberapa ulama tidak hanya melarang menerima informasi dari individu yang memiliki catatan buruk, tetapi juga dari mereka yang belum jelas statusnya, apakah mereka memiliki catatan buruk atau tidak.

Meski demikian, beberapa ulama memperbolehkan menerima informasi dari orang yang tidak dikenal dengan syarat melakukan tabayyun terlebih dahulu.

Menerima informasi tanpa tabayyun hanya akan membawa kerugian.

Penerimaan atau penyampaian informasi tanpa tabayyun sebelumnya dapat merugikan pihak yang terkait dengan informasi tersebut.

Pihak yang bersangkutan dapat merusak reputasinya atau difitnah berdasarkan berita palsu yang disampaikan oleh individu dengan catatan buruk.

Ada beberapa cara untuk melakukan tabayyun yang perlu diingat untuk mencapai pemahaman yang benar dan jelas.

Setidaknya ada enam metode atau langkah dalam melakukan tabayyun berdasarkan penelitian Universitas Islam Negeri Alauddin, yaitu:

  1. Bertanya atau berdiskusi dengan individu yang menjadi subjek dalam masalah tersebut.
  2. Memusatkan perhatian dan merujuk kembali pada masalah jika masih belum jelas.
  3. Mendengarkan langsung dari subjek lebih dari satu kali dalam waktu yang cukup lama.
  4. Mengambil pelajaran dan pengalaman dari interaksi dalam kehidupan sehari-hari.
  5. Mendamaikan dua pihak yang berselisih jika memerlukan pengadilan dan keputusan.
  6. Mengembalikan masalah kepada Allah SWT, Rasul, dan orang yang kompeten dalam masalah tersebut.***