Hujan Asam: Fenomena Hujan yang Langka dan Berbahaya

Hujan Asam: Fenomena Hujan yang Langka dan Berbahaya (Foto: freepik)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Hujan asam adalah hujan yang memiliki pH di bawah 5,6.

Hujan asam dapat terjadi secara alami akibat aktivitas gunung berapi, namun sebagian besar hujan asam disebabkan oleh aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil, industri, dan kendaraan bermotor.

Proses terjadinya hujan asam dimulai dengan pelepasan sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen oksida (NOx) ke atmosfer.

SO2 dan NOx merupakan gas yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam.

SO2 dan NOx kemudian bereaksi dengan air, oksigen, dan bahan kimia lainnya di atmosfer membentuk asam sulfat (H2SO4) dan asam nitrat (HNO3).

Asam sulfat dan asam nitrat ini kemudian jatuh ke bumi bersama dengan air hujan, salju, kabut, dan embun.

Hujan asam dapat menyebabkan berbagai kerusakan lingkungan dan kesehatan. Dampak hujan asam terhadap lingkungan antara lain:

- Merusak bangunan dan infrastruktur

- Merusak tanaman dan hewan

- Mengganggu ekosistem perairan

- Mengikis tanah

Dampak hujan asam terhadap kesehatan antara lain:

I- ritasi mata, hidung, dan tenggorokan

- Kerusakan paru-paru

- Penyakit jantung

- Kanker


Untuk mencegah terjadinya hujan asam, perlu dilakukan upaya untuk mengurangi emisi SO2 dan NOx ke atmosfer.

Upaya-upaya tersebut antara lain:

- Menggunakan bahan bakar alternatif yang lebih bersih, seperti energi terbarukan

- Meningkatkan efisiensi pembakaran bahan bakar fosil

- Menggunakan teknologi pengendalian emisi

- Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan berbagai regulasi untuk mengurangi emisi SO2 dan NOx. Regulasi-regulasi tersebut antara lain:

- Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2010 tentang Pengendalian Pencemaran Udara

- Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 22 Tahun 2016 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor

- Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak

Upaya-upaya tersebut perlu dilakukan secara bersama-sama oleh pemerintah, industri, dan masyarakat untuk mencegah terjadinya hujan asam dan melindungi lingkungan dan kesehatan.***