Penyakit DBD Mewabah di Maros, Satu Orang Meninggal Dunia

Ilustrasi DBD - (Ilustrasi by Akbar)

CELEBESMEDIA.ID, Maros - Intensitas curah hujan tinggi disertai angin kencang yang terjadi sejak Desember 2018 hingga Januari 2019, tidak hanya menyebabkan bencana banjir besar di Kabupaten Maros, tetapi juga menimbulkan wabah penyakit Demam Berdarah (DBD).

Dalam kurun waktu dua bulan tersebut, sebanyak 89 warga Maros terkena penyakit DBD, satu orang diantaranya meninggal dunia.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Maros, Rachmawati menjelaskan demam berdarah mulai menjangkiti warga Maros sebelum terjadinya banjir besar beberapa hari lalu.

"Sebelum banjir jumlah penderita DBD itu 61 orang, 1 orang meninggal. Setelah banjir, meningkat lagi menjadi 89 orang," sebutnya saat memberikan keterangan di ruang kerjanya, Senin (28/1/2019).

Lebih jauh Rachmawati mengemukakan, kebanyakan yang terjangkit DBD merupakan anak-anak yang berumur antara 0-14 tahun. Rata-rata diantara mereka dirawat di RSUD Salewangang Maros.

Akibat banyaknya penderita DBD, Rachmwati menambahkan sebagian diantaranya terpaksa dirujuk oleh RSUD Salewangang ke rumah sakit lain.

“Keterbatasan fasilitas, para pasien demam berdarah terpaksa ada yang dirawat di luar kamar, hingga ada yang dirujuk ke rumah sakit lain. Ini dilakukan karena banyaknya penderita DBD,” tutupnya.