Korban KM Ladang Pertiwi Gunakan Tripleks sebagai Pelampung

Juraga KM Ladang Pertiwi dan Kepala Desa Pulau Pamantauang tiba di Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar, Senin (30/5/2022) - (foto by Darsil Yahya)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Kepala Seksi Operasi Basarnas Sulsel, Muhammad Rizal mengatakan sebelum Kapal Motor (KM) Ladang Pertiwi tenggelam di Selat Makassar.  Kapal tersebut sempat oleng dan kemasukan air.

Penumpang kapal menggunakan teripleks yang ikut terangkut dalam kapal tersebut sebagai pelambung saat kapal tenggelam.

"Menurut informasi dari juragan kapal sendiri pada saat kejadian kapal oleng, air masuk. Kapal langsung turun ke bawah (tenggelam). Semua korban atau penumpang yang ada dalam kapal sudah keluar semua," kata Muhammad Rizal kepada awak media di Area Peti Kemas Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar, Senin malam (30/5/2022).

Rizal juga membatah jika tripleks yang digunakan korban menyalamatkan diri saat kapal tenggelam berasal dari serpihan kapal. Melainkan itu adalah tripleks material yang ikut dimuat KM Ladang Pertiwi untuk pembangunan desa Pulau Pamantauang.

 "Jadi ada beberapa tripleks yang dimuat di atas (Kapal). Korban naik di atas tripleks tersebut (untuk digunakan sebagai pelampunng)," ujarnya.

Namun, hingga saat ini pihaknya mengaku belum mengetahui secara pasti apakah KM Ladang Pertiwi ini adalah kapal nelayan, penumpang atau kapal barang.

"Untuk itu kami belum tahu, secara detail mungkin adanya di teman-teman Syahbandar terkait dengan itu apakah kapal ini kapal nelayan kapal barang atau kapal penumpang," tandasnya.

Dia juga mengungkapkan dari total 10 korban yang berhasil dievakuasi oleh Basarnas, dua dibawa ke Makassar yakni Juragan Kapal Motor (KM) Ladang Pertiwi, Supriadi (40) dan ABK Mahfud (35). Sementara delapan korban lainnya ada di Pulau Pemantauang dan Saliriang.

"Empat orang masih tinggal di Pulau Pamantauang karena memang mereka warga di sana kemudian empat orang lagi adalah warga Pulau Saliriang dan sudah kembali Pulau tadi malam," lanjutnya.

Sedangakan untuk kondisi delapan korban tersebut, Rizal mengaku mereka dalam kondisi sehat meskipun ada satu orang yang sempat mendapatkan perawatan.

"Kemarin satu orang juga di sempat dirawat di Puskesmas di Pemantauang sekarang ini Alhamdullah sudah membaik," tutupnya.

(Laporan: Darsil Yahya)