Jaringan 5G Belum Diterapkan di Indonesia, Ini Alasan Menkominfo
CELEBESMEDIA.ID, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate, mengatakan bahwa jaringan 5G menandakan sebuah kemajuan teknologi yang fundamental. Menurutnya, 5G merupakan suatu revolusi, perubahan yang fundamental dari kehidupan digital.
Meski beberapa negara telah menikmati jaringan 5G, namun Indonesia belum bisa menyelenggarakan jaringan 5G. Dilansir dari Antara news.com, Senin (17/12/2019), menurut Johnny, terdapat tiga hal yang harus diselesaikan sebelum mengadopsi jaringan 5G.
Pertama, penataan spektrum frekuensi harus dilakukan dengan benar sebelum menggelar teknologi ini karena spektrum yang akan menentukan seperti apa adopsi 5G di Indonesia.
Seperti diketahui, pada pertengahan tahun ini, Kominfo menyelesaikan penataan ulang atau refarming pita frekuensi 800MHz dan 900MHz, frekuensi yang digunakan untuk layanan telekomunikasi seluler termasuk 2G, 3G, dan 4G.
Kedua, menurut Johnny, perlu menentukan bagaimana 5G akan digunakan di Indonesia. "Kita harus menemukan pilihan teknologi yang mana," ucapnya.
Terakhir, Johnny menyoroti posisi geostrategis Indonesia terkait dengan jaringan 5G.
"Sehingga saat mengimplementasikan 5G secara komersial di Indonesia, kita harus bisa memanfaatkan dengan baik untuk kepentingan kita," kata Johnny.
Johnny pun meminta operator seluler untuk meratakan jaringan 4G, khususnya ke daerah terluar, terdepan dan tertinggal (3T), agar dapat bersiap menuju era 5G.
Akhir November 2019 lalu, Telkomsel melakukan uji coba jaringan 5G di Batam dengan melaiukan video call. Uji coba yang pertama kali dilakukan di Indonesia itu berjalan lancar dan berhasil.