Juragan KM Ladang Pertiwi dan Kades Pemantaung Diperiksa Polda Sulsel

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Juragan Kapal Motor (KM) Ladang Pertiwi, Supriadi (40) dan ABK Mahfud (35) tiba di Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar, Senin malam (30/5/2022). Mereka tiba Pukul 22.15 Wita dengan menumpangi KN SAR Kamajaya.

Selain Juragan dan ABK Kapal Basarnas juga membawa Pemilik KM Ladang Pertiwi, H Saiful dan Kepala Desa Pulau Pamantauang Muhammad Basit.

Saat KN SAR Kamajaya sandar di pelabuhan keempatnya langsung dijemput Direktorat Reserse dan Kriminal Umum (Dit Reskrimum) Polda Sulsel yang telah lebih dulu menunggu di Pelabuhan Soekarno Hatta. Setelah itu mereka dimasukkan ke dalam mobil dan langsung dibawa ke Polda Sulsel.

"Kami membawa 4 orang itu dalam rangka menyamakan data atau mensinkronkan data terkait dengan jumlah penumpang yang dimuat oleh KM Ladang Pertiwi yang bertolak dari Pelabuhan Paotere dengan tujuan Pelabuhan Pamantauang," kata Kepala Seksi Operasi Basarnas Sulsel Muh Rizal.

Diketahui data terakhir yang ia peroleh dari total 42 penumpang masih ada 11 korban yang belum ditemukan hingga saat ini.

"Kami harap ada sinkronisasi data, update data terakhir terkait dengan jumlah penumpang. Sehingga dari total 31 penumpang yang kita temukan dengan kondisi selamat kita bisa menghitung berapa jumlah korban yang masih dalam pencarian saat ini," ujarnya.

Meski demikian, Rizal menyatakan data korban yang dalam pencarian masih bisa berubah sebab datanya belum jelas. Olehnya itu pihaknya juga masih menunggu laporan dari masyarakat atau Kepala Desa Pemantauang karena diperintahkan oleh Bupati Pangkep untuk mendata semua pulau.  

"Ada 5 pulau di sekitaran (Pulau) Pemantauang itu yang ikut di kapal tersebut sehingga didata berapa jumlah warga yang naik di atas kapal," terangnya.

Rizal mengungkapkan besok pagi (hari ini) akan melaksanakan konferensi pers dengan pihak Polda Sulsel terkait data real jumlah penumpang.

"Saat ini kita menunggu hasil pemeriksaan dari teman-teman Polda Sulsel untuk mengungkap berapa jumlah korban yang sebenarnya yang harus kita cari saat ini," pungkasnya.

(Laporan: Darsil Yahya)