Kasus Bunuh Diri Kian Marak, Psikolog: Lemahnya Dukungan Sosial
CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Psikolog Universitas Bosowa, Patmawaty Taibe menyatakan bahwa maraknya kasus bunuh diri di Kota Makassar salah satunya disebabkan oleh semakin melemahnya dukungan sosial.
"Kasus bunuh diri itu banyak dialami oleh orang-orang yang sudah masuk dalam fase depresi. Mereka tidak bisa keluar dari fase tersebut dan juga tidak memiliki support sistem yang baik," katanya.
Ia membandingkan kehidupan di kota, termasuk Makassar dengan di desa yang masih agraris.
"Iya kalau di desa hubungan kekerabatan itu masih sangat terjalin, kalau misalnya saya punya masalah saya bisa ngomong atau bisa minta tolong langsung ke siapa karena di sana orang masih terbuka,"
Maraknya kasus bunuh diri di kota besar disebabkan lebih kompleksnya permasalahan hidup yang berpadu dengan semakin renggangnya ikatan sosial.
"Malasalahnya di masyarakat kita kesehatan mental itu belum terlalu banyak dipahami, secara kultural kan kita sangat kolektif jadi kita merasa biasa-biasa saja kalau orang menampakkan gejala-gejala lain.
Patmawaty menyebut perlunya membangun sosial support di masyarakat perkotaan yang kehidupannya cenderung individualis.
"Sebagai salah satu kota urban, walaupun belum seperti jakarta tapi kita sudah tidak terlalu paham dengan orang disekitar kita, tetangga kita aja misalnya tidak pernah keluar rumah, kita saja tidak tahu dia kenapa, nanti ada kejadian.
Hal lain yang juga menjadi penyebab utama seseorang untuk memutuskan bunuh diri adalah masalah ekonomi. Namun tidak berarti juga semua orang yang melakukan bunuh diri adalah orang miskin.
"Sekarang hidup di kota besar tuntutan ekonomi itu lebih tinggi dibanding di desa misalnya. Sekarang kalau di Makassar misalnya apa-apa harus dibeli. Itu akan membuat sulit bagi orang-orang yang punya keterbatasan ekonomi kemudian tidak didukung oleh support sistem yang bagus,"
Ia menyarankan pentingnya menyediakan layanan konseling kesehatan mental hingga ke fasilitas kesehatan terkecil. Selain itu juga penting bagi pemerintah untuk bekerjasama dengan kampus-kampus mengadakan sosialisasi ke masyarakat.
"Saya lihat memang sekarang pemerintah cukup intens untuk kesehatan mental cuman mungkin di puskesmas-puskesmas atau fasilitas kesehatan terkecil bisa menyediakan layanan konseling atau pemerintah bekerjasama dengan kampus-kampus untuk bagaimana mengkampanyekan pentingnya hal itu," pungkasnya.
Selama bulan November 2022 ini, tercatat sudah tiga kasus dugaan bunuh diri di Kota Makassar, dua diantaranya merupakan pelajar dan satu orang ibu rumah tangga.
Laporan: Wahyu Saputra