CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Kota Makassar saat ini menjadi kota dengan jumlah pengangguran tertinggi di Sulawesi Selatan, mencapai 10,39 persen dari jumlah penduduk. Hal tersebut berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS).

Data tersebut pun dibenarkan Dinas Ketenaga Kerjaan (Disnaker) Kota Makassar. Kepala bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Peluasana Kesempatan Kerja, Andi Rahmat Mappatoba, mengatakan, dari data BPS dinilai terdapat penurunan signifikan.

Berdasarkan data Disnaker Makassar pada Oktober 2019, jumlah pengangguran 12,06 persen dari jumlah penduduk. Sementara data dari Oktober hingga Desember, turun menjadi 10,39 persen.

Rahmat mengungkapkan, faktor penyebab tingginya pengangguran di Kota Makassar, salah satunya karena predikat Makassar sebagai ibu kota provinsi Sulsel. Jadi, industri/perusahaan lebih banyak di Makassar dibanding kabupaten/kota lainnya.

Dengan jumlah penduduk 1,7 juta jiwa, Makassar merupakan magnet dari masyarakat dari kabupaten/kota di Sulsel. Dengan jumlah penduduk tersebut, otomatis seiring dengan perkembngan perusahaan di Makassar, harusnya sejalan dengan sektor formal untuk penyerapan tenaga kerja.

Rahmat menambahkan, pihaknya akan senantiasa menggenjot tenaga kerja, khususnya di sektor formal dan informal. Adapun upaya yang dilakukan dalam penyerapan tenaga kerja di sektor formal dengan berupaya menggandeng sejumlah perusahaan dan meningkatkan investasi melalui bursa kerja atau job fair.

Tak hanya itu, pihaknya juga akan melakukan bursa kerja yang bersifat online. Hal ini untuk menghubungkan beberpa pencari kerja kepada perusahaan yang notabene sejalan dengan disiplin ilmu dan keterampilannya.

Sementara dalam sektor informal, beberapa kegiatan yang dilaksanakan yakni penerapan teknologi tepat guna, serta pengembangan tenaga kerja mandiri.