Mitigasi Sosial, Program Dinsos Petakan Warga Kurang Mampu di Longwis

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Program lorong wisata didorong tidak hanya sebagai ruang edukasi bagi masyarakat, tapi juga sebagai program yang terintegrasi dengan program lainnya.

Dalam satu lorong, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) diminta berkontribusi sesuai tupoksi satuan kerjanya masing-masing.

Dinas Sosial misalnya, yang ikut berkontribusi melalui program mitigasi sosial di Lorong Wisata (Longwis) se-Kota Makassar. 

"Tujuannya untuk melakukan pemetaan dan pendataan warga yang mampu dan tidak mampu di 1095 Longwis," kata Kepala Dinas Sosial Makassar, Aulia Arsyad mengatakan kepada CELEBESMEDIA.ID, Rabu (30/11/2022).

Program itu meliputi pendataan warga yang belum memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS), difabel dan anak-anak terlantar di lorong. Dari data itulah, maka penyaluran bantuan yang bersumber dari program pemerintah akan tepat sasaran. 

"Hasil pendataan ada sekitar 2000 warga yang belum memiliki KIS dan memang layak mendapatkan KIS," kata

Mereka yang belum memiliki KIS akan diusulkan memperoleh bantuan jaminan sosial kesehatan sebagai hak dasar warga negara.

"Adapun difabel kita akan berikan bantuan kursi roda dan alat bantu dengar bantuan anak-anak terlantar kita berikan makanan tambahan berupa biskuit dan susu kental manis," ujarnya.

Program mitigasi sosial yaitu usaha untuk melakukan pendataan terhadap warga dengan tujuan untuk menumbuhkan kepekaan sosial.

Sejauh ini, Dinas Sosial fokus mendata masyarakat kurang mampu di Longwis Daegu di Jl. Pongtiku 1 Lr. 7, Kelurahan Suangga, Kecamatan Tallo, Kota Makassar. 

"Alhamdulillah di Longwis Daegu tidak ada anak jalan dan terlantar. Teman difabel juga di sini tidak ada," ucapnya.

Dengan adanya mitigasi sosial ini masyarakat tidak harus menuggu bantuan dari pemerintah tapi bisa diberdayakan dan dibantu oleh warga yang mampu. Baik dari segi materi maupun skill atau pelatihan.

"Seperti yang ada di lorong ini warga berbagi ilmu cara mendaur ulang sampah plastik air gelas menjadi kerajinan tangan yang memliki nilai ekonomi agar warga yang sebelumnya tidak mampu, ada pendapatannya," tuturnya.

Laporan : Darsil Yahya