Sulsel Bakal Dilanda Cuaca Ekstrem hingga 1 Desember 2022
![](https://thumb.spotlight.id/image/2022/11/29/9fa7538df368c41f300c495dec385ab4-ekstrem.jpg)
CELEBESMEDIA.ID, Makassar – Badan Meteorologi Klimatologi
dan Geofisika (BMKG) wilayah IV Makassar
mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem di Sulsel. Potensi hujan lebat dan
gelombang tinggi diprediksi akan terjadi di Sulsel hingga 3 hari ke depan,
sejak Rabu (29/11/2022) hingga Kamis (1/12/2022).
Kepala Raltar MNG BMKG Wilayah IV Makassar, Irwan Slamet
dalam keterangan tertulisnya yang diterima Senin (28/11/2022) mengatakan hasil
analisis terkini menunjukkan suhu muka laut dalam kondisi hangat atau 29 31°C
di perairan sekitar Sulawesi Selatan. Kemudian, kelembapan udara lapisan atas
hingga ketinggian 500 mb diperkirakan dalam kondisi basah atau 70-100 %.
Selain itu, adanya pertemuan angin (ITCZ) menyebabkan
penumpukan massa udara yang mendukung pertumbuhan awan hujan di wilayah
Sulawesi Selatan.
Dalam keterangan tertulis tersebut, Irwan Slamet juga
menjabarkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi di
wilayah Sulawesi Selatan bagian Barat. Di antaranya meliputi Pinrang, Parepare,
Barru, Pangkajene dan Kepulauan, Maros, Makassar, Takalar.
Di wilayah Sulawesi Selatan bagian tengah meliputi Kabupaten
Soppeng, Sidrap, dan Gowa. Kemudian wilayah Sulawesi Selatan bagian Selatan dan
Timur meliputi Kabupaten Jeneponto, Bantaeng, Sinjai, Bulukumba, dan Kepulauan
Selayar.
Wilayah Sulawesi Selatan bagian utara meliputi Kabupaten dan
Kota yakni Luwu Utara, Palopo, Luwu juga berpotensi terjadi hujan sedang hingga
lebat.
Selain curah hujan yang tinggi, hantaman ombak tinggi dan angina
kencang di perairan Sulsel.
“Masyarakat diimbau agar mewaspadai gelombang tinggi di
perairan sekitar Sulawesi Selatan. Gelombang dengan ketinggian Moderate Sea
(Gel. 1,252,5 m) terjadi di Perairan Sabalana, Perairan Kepulauan Selayar,
Teluk Bone bagian selatan, Perairan P. Bonerate-Kalaotoa, dan Laut Flores,”
jelasnya.
Para pemangku kepentingan dan seluruh masyarakat diminta
meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi terjadinya bencana
hidrometeorologi.
“Dampak tersebut antara lain banjir atau genangan, banjir
bandang, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang. Termasuk eterlambatan
jadwal penerbangan atau pelayaran, hingga meluapnya area tambak budidaya,”
tutupnya.