Darurat Narkoba di Lingkungan Akademik

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di lingkungan akademik adalah masalah besar yang mesti diwaspadai di Indonesia. 

Berdasarkan dari laporan berjudul Indonesia Drugs Report 2022 yang diterbitkan oleh Pusat Penelitian, Data, dan Informasi Badan Narkortika Nasional (Puslitdatin BNN) terdapat 53.405 total tersangka kasus Narkoba di Indonesia per bulan Juni 2022 lalu. 

Melansir lama resni BNN, penggunaan narkoba berada di kalangan anak muda berusia 15-35 tahun dengan persentase sebanyak 82,4% berstatus sebagai pemakai, sedangkan 47,1% berperan sebagai pengedar, dan 31,4% sebagai kurir.

Hingga tahun 2023 ini narkoba masih menjadi masalah seirus yang harus dihentikan oleh masyarakat karena narkoba dapat merambah ke lingkungan apa saja, termasuk pada lingkungan akademik.

Pengamat pendidikan Sulsel, Dr. Ratnawati, mengungkapkan ada beberapa faktor penyebab pelajar dapat terjerumus kedalam penyalahgunaan narkoba di lingkungan sekolah.

"Banyak faktor yang menyebabkan penyalahgunaan narkoba di lingkungan sekolah, yang pertama adalah pengawasan. Kemudian kurangnya komunikasi siswa kegurunya, kemudian ke orang tua dan pihak sekolah. serta pengawasan lingkungan anak itu sendiri dan lingkungan keluarganya juga yang memiliki masalah broken home," ungkapnya saat menghadiri acara Perempuan Bicara Celebes Tv, Jumat (09/06/2023) malam.

Penyalahgunaan narkoba pada kalangan pelajar ini terutama pada usia sekolah, perlu mendapatkan perhatian yang serius karena mereka akan menjadi generasi penerus bangsa kedepannya. 

Lembaga pendidikan perlu bersinergi dengan pemerintah, masyarakat, dan keluarga untuk terlibat aktif dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba, khususnya kalangan pelajar. Supaya memiliki  pola pikir dan sikap yang terampil untuk mengatasi permasalahan penyalahgunaan narkoba di lingkungan akademik. 

Sejalan dengan itu, Dr. Ratnawati, menganggap bahwa dalam permasalahan penyalahgunaan narkoba di lingkungan akademik adalah peran penting lembaga pendidikan untuk mengatasinya. 

"Peran lembaga pendidikan terkait pemahaman bahaya narkoba itu sangat penting. Tanpa adanya pendidikan, pelajar atau masyarakat itu tidak bisa memahami apa efek, pengaruh, dan dampaknya kedepannya. Namun sekarang yang kita lihat karena narkoba ini sasarannya ke dunia pendidikan. maka kita sebagai orang yang bergelut di dunia pendidikan harus mempersiapkan diri dengan upaya-upaya yang harus dilakukan agar pendidikan kita ini tetap utuh dan anak-anak betul-betul memahami bahaya narkoba," tutupnya.

 Laporan : Zulfikar