Ditemui Mahasiswa Papua, Ini Profil Syekh Sayyid Abdul Rahman Assegaf Puang Makka

Puang Makka / foto: Ariani

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Menyikapi situasi yang terjadi di Papua yang berdampak terhadap komitmen nilai kesatuan dan keutuhan bangsa, puluhan mahasiswa Papua yang ada di Makassar mendatangi kediaman Syekh Sayyid Abdul Rahim Assegaf Puang Makka di Jl Baji Bicara, Selasa (20/8/2019) siang.

Tujuan mahasiswa ini untuk meminta wejangan dan masukan kepada Puang Makka karena dianggap sebagai tokoh masyarakat yang dapat memberikan kesejukan ditengah isu rasisme dan radikalisme yang tengah memanas di Indonesia.

Puang Makka merupakan seorang Mursyid ke-12, Tarekat Khalwatiyah Syekh Yusuf al-Makassary, diwarisi dari ayahnya bernama AGH As-Syekh Sayyid Jamaluddin Assegaf Puang Ramma dan tercatat sebagai mursyid ke-11 dari Syekh Yusuf.

Lahir di Makassar, 14 September 1960, Puang Makka dikenal sebagai ulama yang fokus membina tarekat dan merupakan salah satu tokoh Nadhlatul Ulama (NU) yang turut membesarkan Ansor termasuk banser.

Sejak kecil ia dikirim ayahnya selama 6 tahun (1975-1982) untuk belajar di Pesantren Tebuireng Jombang yang didirikan KH Hasyim Asy'ari. Lalu ia mendalami tasawuf dengan berguru langsung pada Habib Lutfi bin Yahya di Pekalongan kurang lebih selama 10 tahun.

Setelah itu, Puang Makka kembali ke Makassar untuk menempuh pendidikan formal di Perguruan Islam Balang-Balang, Gowa, Sulsel. Lalu lanjut ke SMA 3 hingga meraih gelar sarjana di Fakultas Sosial Politik, Universitas Hasanuddin Makassar

Puang Makka tidak hanya berhasil menyelesaikan pendidikan formalnya tetapi juga ikut memperdalam ilmu tasawufnya di hadapan ayahnya dan kepada dua ulama tarekat, yakni Habib Thahir Assegaf dan KH Muhammad Nur Nashirur Sunnah.

Tibalah saat Puang Makka dibaiat menjadi khalifah pada tahun 2002, dan sejak itu ia mendapat amanah untuk membaiat jamaah di Parangloe Gowa mewakili ayahnya, Puang Ramma. 

Sebagai khalifah, Puang Makka senantiasa mendampingi ayahnya dalam berbagai kegiatan tarekat dan kegiatan lainnya terutama dalam berdakwah dan mengisi pengajian atau halaqah lainnya.

Tahun 2005 atau setahun sebelum wafatnya mendiang sang ayah, Puang Makka dibaiat menjadi mursyid Tarekat Khalwatiyah Syekh Yusuf al-Makassariy. 

Sejak menjadi mursyid, Puang Makka mewakafkan waktunya untuk melayani jamaah bahkan seringkali dikunjungi oleh banyak kalangan, tidak terkecuali para mahasiswa papua yang ada di Makassar.

Puang Makka pun menerima dengan baik kedatangan para mahasiswa papua itu. Menurutnya, seluruh lapisan masyarakat tentunya harus menjaga kedamaian dan persatuan dengan senantiasa menjamin situasi tetap aman dan kondusif.

“Ini demi keutuhan bangsa, perdamaian itu tidak hanya diajarkan dalam ilmu bernegara saja tetapi juga dalam agama apapun yang juga mengajarkan tentang pengetahuan dan perdamaian,” pungkas Puang Makka.