3 Rekomendasi Destinasi Wisata Unik di Tana Toraja Sulsel
CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Masih diselimuti kebudayaan dan tradisi yang kental, Tana Toraja menjadi destinasi liburan favorit para wisatawan lokal hingga mancanegara.
Selain sejarah, Tana Toraja juga menawarkan keindahan alam eksotis dan penuh keunikan yang siap menemani waktu liburan Anda.
Berikut 3 destinasi unik di Tana Toraja yang wajib masuk list liburan Anda :
1. Gua Londa dan Lemo
Disambut ukiran khas Toraja dan dihiasi gapura klasik tradisional, Goa Londa yang menjadi area pemakaman khusus bagi para leluhur bangsawan ini menyimpan sejarah tradisi unik masyarakat toraja.
Dilansir dari indonesiakaya, kepercayaan Aluk Tadolo atau Alukta yang berkembang di masyarakat, pada dasarnya tidak untuk sekedar menyimpan mayat di goa atau liang bukit. Beberapa alasan dan kendala seperti menunggu kerabat dari rantauan, hing
ga biaya yang belum cukup untuk lanjut ke ritual selanjutnya membuat masyarakat secara tidak langsung membentuk tradisi menyimpan mayat di goa atau liang bukit.
Keunikan dari tempat wisata ini sebab para wisatawan akan disambut tumpukan peti jenazah khusus marga Tau-Tau. Di sekitaran peti sering ditemukan botol minuman, rokok, sirih, bahkan pakaian yang menurut warga lokal hal ini disebut To Makula, dimana jenazah diperlakukan layaknya masih hidup.
Setelah Goa Londa, terdapat beberapa anak tangga menuju puri tengah bukit yang menampakkan pemandangan kubur batu, dimana jenazah ditempatkan pada rongga bukit karena ruang dalam goa yang sudah penuh.
Selesai menelusuri Goa Londa, masih ada Goa Lemo yang tak kalah uniknya. Tebing-tebing tinggi Goa Lemo dihiasi boneka atau patung menyerupai manusia. Sedangkan rongga tebing diisi peti mayat. Boneka atau patung yang dipajang adalah simbol dari mayat yang disemayamkan di tebing tersebut.
Berada tepat di pegunungan tidak memberikan kesan mistis pada tempat ini. Semilir angin pegunungan dan hangat sinar matahari yang memberi warna pada tebing gunung akan menemani perjalanan Anda.
2. Bori Kalimbuang, Batu Menhir
Telah beroperasi sejak 1617, berbeda dengan kawasan pemakaman biasanya. Keunikan Bori Kalimbuang yang menggunakan batu untuk menyimpan mayat. Dengan keunikannya, Bori Kalimbuang masuk sebagai salah satu warisan Tana Toraja di dunia oleh UNESCO.
Melansir Kumparan, masyarakat membawa bebatuan dari atas gunung batu untuk melangsungkan upacara pemakaman. Tradisi ini disebut Rapasan Sapurandanan, upacara pemakaman tingkat tinggi dengan mengurbankan kerbau minimal 24 ekor dan dikhususkan untuk para pemangku adat dan bangsawan.
Walaupun memiliki ukuran yang berbeda, bebatuan disusun dan tidak sembarangan ditempatkan, sebab ada ritual tertentu sebelum batu dibawa dan ditempatkan di lokasi upacara pemakaman berlangsung.
Bori Kalimbuang dipenuhi oleh bebatuan, diketahui satu liang batu biasanya diisi lebih dari satu mayat bahkan ada yang dikhususkan untuk satu keluarga. Tak hanya itu, Bori Kalimbuang juga menyimpan jenazah anak bayi yang giginya belum tumbuh dalam pohon tarra yang jaraknya cukup jauh, tetapi masih bisa di ikuti dengan petunjuk jalan.
3. To' Tombi, Negeri di Atas Awan
Berada di ketinggian 1300 mdpl, To' Tombi terkenal dengan julukan negeri di atas awan. Didominasi tanjakan dan berliku, jalan menuju kawasan To' Tombi dihiasi pepohonan rimbun yang membuat perjalanan tetap asri.
Sejarah dikenalnya To' Tombi dimulai sekitar 6 atau 7 tahun yang lalu, saat salah seorang warga mengadakan syukuran rumah toraja yang berlokasi di Lempe. Para tamu yang berkunjung mengabadikan dan mengupload di sosial media fenomena awan yang terlihat seperti lautan putih lalu sehingga menyebutnya dengan negeri di atas awan. Inilah yang membuat destinasi wisata ini menjadi unik.
Pemandangan negeri di atas awan menawarkan keindahan yang sangat unik. Tidak perlu bersusah payah mendaki gunung, Anda bisa menikmati hamparan awan putih bergelombang saat fajar. Di sore hari Anda akan ditemani awan kabut bersama pantulan cahaya matahari yang menambah kesan romantis.
Tak cukup jika hanya melihat dengan singkat, To' Tombi menyediakan rumah adat Toraja sebagai tempat beristirahat, juga lahan untuk berkemah apabila Anda minat merasakan suasana hidup di atas awan.
Laporan: Andi Alifa Khaerunnisa A UMI