Sahabat Aksa Mahmud Sarankan Bosowa Buat Terobosan Baru

Prof Drg Mansjur Nasir ( baju putih) - foto by Mardianto

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Bosowa telah setengah abad berkarya. Kepemimpinan di korporasi itu sudah memasuki generasi kedua.

Diusianya yang tak lagi muda, Bosowa dihadapkan pada tantangan besar, yaitu pesaingan usaha dan ketidakpastian ekonomi global.

Bosowa lantas disarankan melakukan diversifikasi usaha atau terobosan baru agar mampu bertahan ditengah tantangan perekonomian global.

Saran itu diutarakan sahabat karib Aksa Mahmud, Prof Mansjur Nasir disela-sela acara peluncuran PDH dan logo baru Bosowa di PIPO Mall Makassar, Jumat (24/02/2023).

"Kalau Bosowa itu, harus ada diversifikasi . Diversifikasi itu kan mencari peluang apa saja. Karena saya lihat, bapak (Aksa Mahmud) mengarah ke pertanian, peternakan dan lain-lain. Juga usaha lain yang tidak usah saya sebut. Banyak di ikan. sekarang di pertanian," katanya.

Menurut Mansjur, lewat diversifikasi usaha,  perusahaan dapat memaksimalkan keuntungan sehingga arus kas perusahaan dapat lebih stabil.

Ini dilakukan perusahaan untuk mengatasi krisis ekonomi sehingga apabila suatu perusahaan mengalami kemerosotan pendapatan di salah satu produk, maka produk lainnya mendapatkan kelebihan pendapatan sehingga kekurangan yang terjadi bisa tertutupi.

"Luar biasa karena sudah sampai di usia 50 tahun. Luar biasa karena ditengah ekonomi krisis, beliau memperlihatkan bahwa harus kita meningkat terus dan berjuang terus agar bisa berjuang," tandasnya.

Lazimnya kata Prof Mansjur, diversifikasi dilakukan agar dapat menjamin pendapatan atau arus kas yang lebih stabil sehingga meningkatkan kepercayaan kepada pemegang saham.

Mansjur pun mengapresiasi langkah Aksa Mahmud yang telah melakukan regenerasi kepemimpinan di perusahannya.

"Kelebihannya pak Aksa itu karena anaknya dia persiapkan. Itu harus begitu sebenarnya," lanjut Guru Besar Kedokteran Gigi Unhas itu.

Banyak perusahaan orang Bugis kata Prof Mansjur mengalami stagnansi saat pendirinya meninggal dunia. Sebab, mereka tidak mempersiapkan regenerasi.

"Ini luar biasa. Anaknya di sekolahkan di Amerika. Bagaimana hidup susah. Olehnya itu, kepada saudagar Bugis harus melakukan hal yang sama. Ada memang pelatihannya. Saya sahabat bertiga. Sahabat berenang," tutupnya.

Prof Drg Mansjur Nasir, adalah sahabat karib pendiri Bosowa, Aksa Mahmud. Sebelum berlabuh menjadi akademisi tulen, Mansjur dulu pernah bergabung di Bosowa.

Laporan : Mardianto Lahamid