Puluhan Siswa Positif Covid-19, SMP Telkom Makassar Lockdown

SMP Telkom Makassar lockdown hingga 28 Februari 2022 - (foto by Wandi)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - SMP Telkom Makassar ditutup sementara lantaran puluhan siswanya terkonfirmasi Covid-19. Sebelumnya, sekolah ini juga lockdown level kelas.

Kepala SMP Telkom, Muhammad Irjan menjelaskan sebelumnya beberapa siswa positif, kemudian dari hasil tracing pada Senin (14/2/2022) ada 20 siswa yang reaktif usai swab antigen.

"Karena hasilnya reaktif, untuk menunjukkan bahwa siswa tersebut positif dilakukan lah PCR oleh Dinas Kesehatan atau dalam hal ini diwakili tenaga nakes dari Puskesmas Mangasa dan hasilnya kami baru menerima kemarin (Rabu). Dari hasil tersebutlah sekolah kami mulai Lockdown per hari ini, Kamis 17 Februari," terang Irjan kepada CELEBESMEDIA.ID.

"Siswa yang dinyatakan positif sebenarnya kondisi boleh disebut tanpa gejala atau OTG. Jadi mereka juga merasa sehat, namun hasilnya ternyata menunjukkan bahwa yang bersangkutan itu positif," tambahnya.

Sebagai tindak lanjut, kata Irjan, petugas kesehatan kemudian melakukan swab antigen terhadap seluruh siswa yang berada di kelas positif tersebut.

"Jadi ada delapan kelas, kemudian dari swab antigen yang dilakukan manakala hasilnya reaktif baru ditindaklanjuti dengan PCR. Hasilnya ternyata ditemukan siswa ada yang positif, namun guru dan staf semua hasilnya negatif," katanya.

Mencegah kemungkinan terburuk, SMP Telkom kemudian memutuskan me-lockdown sekolah mulai 17 hingga 28 Februari 2022. Siswa dijadwalkan kembali beraktivitas pada 1 Maret.

"Kita berharap setelah lockdown ini, semua siswa kembali sehat, kondisi sekolah juga sudah steril dan melakukan penyemprotan disinfektan dan proses belajar mengajar juga dapat berjalan kembali dengan aman dan sehat bagi semuanya," harap Irjan.

Sebelumnya diberitakan, empat sekolah di Makassar terpaksa melakukan lockdown, karena sejumlah perserta didik positif Covid-19.

Satuan pendidikan di Makassar ada yang melakukan lockdown yakni SMPN 8, SMP Telkom, SD Inpres BTN Pemda, dan SMP Islam Al-Azhar.

Laporan: Ruswandi Rara