Awal Tahun yang Berat Bagi Kepala BNPB Doni Monardo

Kepala BNPB, Doni Monardo - (foto by BNPB)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar – Ini awal tahun yang mungkin berat dan melelahkan bagi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo.

Senin pagi (6/1/2020), Jenderal bintang tiga itu menjejakkan kaki Sulawesi Utara. Setelah membasuh muka sejenak di Bandara Sam Ratulangi, Manado, Doni lalu melanjutkan perjalanannya dengan mengunakan helikopter MI 35 P milik Penerbad dipiloti Kapten Faris Afandi.

Doni menempuh penerbangan sekitar satu jam sebelum mendarat di Lapangan Gesit, Kelurahan Sawangbendar, Kecamatan Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara.  Ditemani Bupati Jabes E Gahhana, Kepala BNPB mendatangi lokasi longsor dan banjir bandang di Desa Lebo, Kecamatan Manganitu.

Staf Khusus Kepala BNPB, Egy Massadiah yang turut serta mendampingi Doni menjelaskan bahwa tujuan utama kunjungan Kepala BNPB adalah meninjau lokasi bencana banjir bandang yang memporakporandakan sejumlah rumah di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara, Jumat pagi (3/1/2020) lalu.

Banjir bandang itu sedikitnya menerjang tiga desa, yaitu Desa Lebo di Kecamatan Manganitu, Desa Belengang di Kecamatan Manganitu, dan Desa Ulung Peliung di Kecamatan Tamako.

Desa Lebo paling parah. Puluhan rumah hanyut dan tiga orang meninggal dunia. Satu sudah ditemukan dan dua masih tertutup longsor. Selain itu, 6 orang luka-luka sudah dibawa di rumah sakit.

Sebelumnya, tanggal 1 dan 2 Januari lalu, Doni fokus mengkoordinasikan penanggulangan banjir Jabodetabek, kemudian Sabtu tanggal 4 Januari berkunjung ke lokasi bencana di Kabupaten Lebak dan Kabupaten Bogor. Pada Hari Minggu 5 Januari kembali mendampingi Presiden Jokowi ke Kecamatan Sukajaya, meski kemudian heli VVIP gagal mendarat setelah beberapa kali  aproach. Dan pagi ini, Senin 6 Januari 2020 Doni sudah berada di ujung utara pulau Sulawesi.

"Pak Doni tidak lelah. Bagi beliau itu sudah merupakan kewajiban dan tugasnya untuk selalu hadir sebagai representasi perwakilan pemerintah pusat saat rakyat mengalami bencana. Hanya saja Pak Doni sedih dan prihatin, akibat jatuhnya korban jiwa," ujar Egy Massadiah mengomentari padatnya jadwal Kepala BNPB, dirilis CELEBESMEDIA.ID dari laman resmi BNPB.