Keren dan Unik, Ternyata Ini Pesan dari Mural Longwis Haderslev
CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Lorong Wisita (Longwis) Haderslev merupakan salah satu longwis unggulan di Kelurahan Maloku, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar.
Letaknya berada di Jl Somba Opu Lr 293 yang umumnya merupakan kawasan yang banyak dihuni para pedagang emas. Lokasinya juga tepat di belakang Aerotel Smile Losari Hotel.
Sama seperti longwis lainnya, Longwis Haderslev juga diperindah mural yang keren dan unik. Ada mural Sultan Hasanuddin serta mural abstrak.
Ternyata, semua mural di Longwis ini dibuat oleh Akbar, warga Longwis Haderslev. Dia mengaku mural yang dibuat bertema Pop Art.
"Pop art yang berasal dari kata popular art adalah aliran seni yang memanfaatkan simbol-simbol dan gaya visual yang berasal dari media massa yang populer seperti surat kabar, televisi, iklan, media sosial, dan lain-lain," kata Akbar kepada CELEBESMEDIA.ID, Jumat (9/12/2022).
Pria 31 tahun ini juga mengungkapkan sengaja membuat mural Raja Gowa ke-16 yakni Sultan Hasanuddin di depan lorong agar ada juga mural pahlawan dari Sulsel.
"Saya juga buat mural Sultan Hasanuddin supaya ada juga mural pahlawan khususnya dari Gowa, Sulawesi Selatan," bebernya.
Awalnya, lanjut dia, lorong di sini biasa saja tapi karena ada program Longwis makanya dipercantik agar pengunjung bisa senang berswafoto.
"Semantara mural lainnya itu sesuai dengan imanjinasi saya untuk mempercantik lorong. Seperti mural burung flamingo, gambar makanan dan minuman karena di Longwis ini banyak UMKM Kuliner," katanya.
Dia juga membuat mural dengan tulisan "Stop Kekerasan". Pesannya tak lain untuk menebar kebaikan. Dalam pembuatannya, Akbar mengaku tak sendiri melainkan dibantu dengan 4 warga lainnya.
"Itupun nanti pulang kerja baru buat mural lagi. Waktu pembutannya sekitar 2 minggu dan menghabiskan sekitar 20 kaleng cat ukuran 1 liter," jelasnya.
Akbar menambahkan, sejak duduk dibangku Sekolah Dasar (SD) ia memang hobi menggambar.
"Kebetulan mertua saya RT di sini dan mengajak saya membuat mural di lorong ini. Kita kerja ikhlas tanpa diberi imbalan tapi saat bekerja ada warga yang sediakan makanan dan minuman," pungkasnya.
Lorong Haderslave ini merupakan salah satu lorong kuliner dengan memanfaatkan pekarangan rumah warga untuk bercocok tanam secara hidroponik.
Selain itu pula, Longwis ini juga nenghadirkan sejumlah budidaya seperti budidaya ikan koi, lobster, cabai, tomat, sayuran, bawang merah dan bawang putih.
Laporan : Darsil Yahya