Pertumbuhan Ekonomi Digital Sulsel Tertinggi di Indonesia Timur

Deputi Direktur Bank Indonesia Sulawesi Selatan Sakti Arief Wicaksono - (foto by Akbar)

CELEBESMEDIA.ID, Gowa - Potensi ekosistem ekonomi digital di Sulawesi Selatan tumbuh positif. Dalam hitungan angka, Sulsel berada pada posisi pertama di urutan pertama Kawasan Timur Indonesia (KTI).

Deputi Direktur Bank Indonesia Sulawesi Selatan Sakti Arief Wicaksono menyebut, pihaknya sejauh ini tengah berupaya mendorong dan meningkatkan kemampuan industri software konten dalam negeri.

"Kami dari sisi pengembangan impelementasi dari alat-alat sistem pembayaran seperti QRIS, mendorong implementasi BI-Fast," kata Sakti disela-sela acara CEO Business Forum 2023 di Padi Valley, Kamis (08/06/2023).

BI kata Sakti, juga tengah berupaya mengedukasi agar transaksi uang elektronik bisa lebih akrab dengan masyarakat lokal. Termasuk mendorong sektor UMKM untuk memperluas pasarnya lewat lokapasar atau marketplace.

"Supaya mereka memperluas pasarnya tidak hanya di Makassar tapi ke seluruh nasional, bahkan kita bisa kerjasama dengan marketplace internasional sehingga  mereka juga dapat mengakses pasar ekspor," tandasnya.

Secara umum, potensi ekonomi Sulsel sudah bisa terlihat dalam beberapa indikator perekonomian, seperti nilai tansaksi uang elektronik yang menunjukan pertumbuhan yang signifikan pasca pandemi.

Disisi lain, optimisme itu juga disokong dengan dukungan kebijakan pemerintah daerah. Diantaranya dengan mempercepat perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital, mempersiapkan peta jalan transformasi digital di sektor-sektor strategis.

"Karena beberapa kebijakan pemerintah daerah seperti pembayaran pajak, bantuan sosial, itu juga telah dilakukan melalui digitalisasi. Dan ini saya kira bisa meningkatkan literasi digital masyarakat di Sulsel, jadi saya kira prospeknya masih cukup baik kedepannya" kata Sakti.

Sejauh ini, posisi pertumbuhan ekonomi digital Sulawesi Selatan secara nasional berada pada peringkat 12 dengan persentase pertumbuhan 42,9 persen.

Meski jauh tertinggal dari Jabodetabek yang berada di angka 84,3 persen, namun Sulsel merupakan daerah dengan pertumbuhan paling signifikan di KTI.

"Ekonomi digital Sulawesi Selatan dinilai akan terus tumbuh seiring percepatan integrasi pusat data nasional, kebijakan mempersiapkan kebutuhan sumber daya manusia digital, serta mempersiapkan regulasi untuk skema dan pendanaan dan pembiayaan," tutupnya.

 Meski pertumbuhannya cukup baik di KTI, namun secara nasional posisi Sulsel dinilai sedikit melambat dibandingkan daerah-daerah di pulau Jawa. Salah satu tantangan dan hambatan ekonomi digital Indonesia adalah urban centric.

Menurut Sakti, kerangka ekonomi digital sangat penting karena potensi ekonomi digital di Indonesia yang luar biasa. Berdasarkan hasil riset dari Google, Temasek, dan Bain & Company, nilai dari ekonomi digital Indonesia menjadi yang terbesar di Asia Tenggara.

Potensi ekonomi digital tersebut masih terus tumbuh dengan nilai yang  diperkirakan akan melonjak menjadi USD146 miliar pada 2025.

Laporan : Mardianto Lahamid