Diikuti 40 Pasutri, Morula IVF Makassar Berikan Edukasi Program Kehamilan

Pasangan suami istri mengikuti edukasi kehamilan Morula IVF Makassar - (foto by: Darsil Yahya)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Morula IVF Makassar menggelar Morula Fertility Talk di Ballroom Hotel The Rinra Makassar, Minggu (20/3/2022).

Sekitar 40 pasangan suami istri (pasutri) hadir dan antusias mengikuti edukasi program kehamilan dan program bayi tabung ini. 

Dalam kesempatan ini, Morula IVF Makassar juga menghadirkan empat pembicara yang ahli dibidangnya masing-masing. Mereka adalah Dokter Obgyn sekaligus Direktur Morula IVF Makassar, Nusratuddin Abdullah, Embryologist Morula IVF Makassar Reski Adelia, Dokter Obgyn Morula IVF Makassar, Sriwijaya dan Psikolog Eva Meizara Puspita.

Direktur Morula IVF Makassar, Nusratuddin Abdullah mengatakan Morula IVF Makassar adalah suatu institusi untuk menolong para pasangan untuk berjuang mendapatkan buah hati atau pasangan yang kesulitan memiliki anak.

"Programnya, mulai dari program alami kemudian progam terjadwal, program yang menggunakan obat simulasi ovarium atau stimulasi okulasi untuk mendapatkan sel telur lebih banyak," ucap Nusratuddin Abdullah kepada awak media.

Kemudian, lanjut Nusratuddin dilakukan inseminasi atau memasukkan sperma secara langsung ke dalam leher rahim, saluran telur ataupun rahim. Teknik ini dilakukan untuk memperpendek jalan sperma ke sel telur, sehingga dapat melewati halangan yang mungkin terjadi dan meningkatkan kesempatan hamil.

"Jika program itu gagal maka kita minta pasien untuk masuk ke program terkahir yang disebut program bayi tabung," ujarnya.

Dia menyebut jangka waktu yang diperlukan untuk mendapatkan sel telur atau embrio hingga hamil itu memerlukan waktu 16-18 hari untuk menyelesaikan satu program. Kemudian dari 16-18 hari itu tadi setelah sel telur ditranfer menunggu lagi 10-14 hari untuk menentukan pasangan ini hamil atau tidak. 

"Jadi total itu 28 hari untuk mengetahui pasien yang kita tangani itu hamil atau tidak tapi embrio didapatkan itu sudah ada pada hari ke 16-18 karena banyak pasien juga setelah mendapatkan embrio tidak langsung kita transfer," paparnya.

Terkadang ada pasutri yang minta kehamilannya ditunda, misalnya ingin pergi umroh. Mereka meminta transfer embrio dilakukan 6 bulan ke depan. Karenanya embrio dibekukan dan menunggu kondisi yang terbaik untuk masukkan embrio sehingga betul-betul bisa terjadi kehamilan.

Hal tersebut penting dalam melakukan program kehamilan atau bayi tabung, kata Ketua Devisi FER Departemen Obgyn Fakultas Kedokteran Unhas ini adalah faktor finansial. Sebab biayanya cukup mahal.

"Bayi tabung itu adalah suatu penanganan untuk orang-orang yang sulit hamil dengan menggunakan teknologi maka biayanya cukup mahal. Misalnya kalau program inseminasi biasa biayanya sekitar Rp5-6 juta tetapi jika menggunakan obat-obatan suntikan itu meningkat menjadi Rp10 juta," ungkapnya.

Finansial dan usia memjadk faktor yang penting diperhatikan dalam program bayi tabung. 

"Selain finansial, umur juga penting walaupun ada uang tapi jika umur telah melebihi 40 memerlukan konseling yang ketat apakah pasangan itu bersedia menerima hasil jika gagal karena angka kegagalan cukup besar pada usia itu," tandasnya.

Morula IVF Makassar merupakan satu-satunya center atau konsultasi di Indonesia Timur, sehingga 40 persen pasien Morula IVF Makassar berasal dari luar Sulsel seperti Kalimantan, Ambon, Papua dan 60 persen di Sulsel

Morula Makassar juga termasuk center yang berada di urutan ke 7 terbesar di Indonesia. Setelah Jakarta, Surabaya dan Medan.

Dalam kegiatan ini Morula IVF Makassar juga mengumumkan pasangan yang berhasil mengikuti program bayi tabung gratis atau Morula Care dan yang beruntung adalah pasangan asal Palu yakni Lucky Rima Novelita Simamora dan Robin Frenky Panjaitan 

(Laporan : Darsil Yahya)