Dampak Relokasi, Pedagang di Blok A Pasar Sentral Sepi Pembeli

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - PD Pasar Makassar Raya telah membangun lapak baru untuk merelokasi para pedagang Pasar Sentral yang terdampak kebakaran. Lokasinya di Jalan Cokroaminoto, Kecamatan Wajo.

Awalnya lokasi ini merupakan jalan raya, dan lahan parkir untuk para pembeli yang berkunjung di Pasar Sentral.

Pantauan di lokasi, Jumat (10/2/2023), rangka bangunan lapak baru telah terpasang. Bahkan hanya menyisakan sekitar 6 meter untuk akses kendaraan. 

Tak hanya itu, lapak baru dan lapak pedagang di Blok A juga cuma menyisakan sekitar 2 meter. 

Adanya relokasi tersebut ternyata berdampak pada pendapatan pedagang di Blok A Pasar Sentral.

Menurut salah satu pedagang, setelah relokasi membuat pendapatannya berkurang sebab pembeli enggan singgah karena tidak ada lahan parkir dan akses yang sempit.

"Sebelumnya ada pembangunan lapak pendapatan kami lumayanlah sekitar Rp1 sampai 2 juta, satu hari," ucap salah satu pedagang Gorden di Blok A Pasar Sentral yang eggan disebutkan namanya saat ditemui CELEBESMEDIA.ID, Jumat (10/2/2023).

Selama ada relokasi, kata dia, paling gordennya hanya laku 2 lembar perharinya atau hanya mendapatkan sekitar Rp200 ribu. Bahkan kadang tidak ada pembeli sama sekali.

"Kadang-kadang ada, tapi lebih banyak yang tidak adanya. Artinya, terbanting ini kami punya pendapatan," ungkapnya.

Dia mengeluhkan sempitnya akses masuk dan tidak ada lahan parkir di sekitar lapaknya. 

"Yang kami keluhkan, tidak ada parkiran. Karena pembangunan relokasi, pas di depan tempat saya. Biar banyak lapak kalau tidak ada parkiran, sama ji," keluhnya.

Padahal kata dia, sebelumnya Dirut PD Pasar Ichsan Abduh Hussein berjanji bahwa pembangunan relokasi tidak akan menganggu lapak para pedagang di Blok A.

"Dirut PD Pasar pernah bilang, pembangunan relokasi ini nantinya tidak menggangu lapak di Blok A, tapi nyatanya seperti yang terlihat saat ini," imbuhnya. 

"Pembeli akan berpikir kalau mau beli di sini karena tempat parkir tidak ada. Beda antara pembicaraan awal dengan yang dilaksanakan di lapangan," sambungnya.

Dia juga mengaku mempekerjakan 3 orang karyawan yang harus ia gaji meskipun saat ini pembelinya turun drastis.

"Saya punya karyawan 3 orang, tetap digaji meskipun tidak ada pembeli dalam sehari. Karena kan, mereka butuh makan juga," ucapnya.

Pria 43 tahun itupun berharap agar pemerintah atau PD Pasar Makassar tetap memperhatikan nasibnya.

"Harapan, intinya aturlah sebaik mungkin lah. Supaya tidak ada yang dirugikan. Di mana ada lapak, di situ harus ada parkiran," tutupnya.

Laporan : Darsil Yahya