Mural Tari Ma'lino di Longwis Kyoto Sarat Makna, Ini Penjelasannya

Mural Tari Ma'lino di Longwis Kyoto - (foto by Darsil Yahya)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Selain mural pecahan uang kertas Rp10 ribu, menggambarkan perempuan memperagakan Tari Pakarena, ternyata di Lorong Wisata (Longwis) Kyoto yang terletak di Kelurahan Parangtambung Kecamatan Tamalate, Kota Makassar juga ada mural Tari Ma’lino.

Ukuran mural Tari Ma’lino ini cukup besar sekitar 6x4 meter. Hampir memenuhi satu sisi tembok rumah 2 lantai milik warga di lorong itu. Dalam mural itu tampak gambar  perempuan yang tengah memakai baju bodo sambil memegang kipas.

Ketua RT 01 RW 03 Kelurahan Parangtambung Dharmawati mengungkapkan mural Tari Ma'Lino memiliki makna dan filosofi yang dalam bagi warga khususnya kaum perempuan.

"Filosofinya yaitu perempuan yang mentalnya kuat dan tangguh meski dihantam berbagai cobaan atau misalnya perahu di lautan meski dihantam ombak besar tetapi tetap kokoh," ucap Dharmawati kepada CELEBESMEDIA.ID, saat ditemui di lokasi, Kamis (3/11/2022).

Dharma menuturkan sama halnya dengan perempuan yang ada di Longwis Kyoto khususnya bagi perempuan di Jalan Dg Tata 3 Lorong 2. Mereka kuat dan tangguh karena umumnya menjadi tulang punggung keluarga.

"Kenapa saya bilang seperti itu karena  meskipun suaminya bekerja, mereka semua juga bekerja, ada yang jadi asisten rumah tangga hingga jual-jualan makanan ringan dan minuman dingin," tandasnya.

Tari Ma'lino, merupakan karya fenomenal dari Andi Bau Ummu Tunru, maestro tari Indonesia yang terinspirasi dari tarian klasik Pakarena.

Ma'lino berarti membumi, tarian ini memiliki filosofi bahwa dengan berpijak pada nilai-nilai tradisi, setiap manusia akan mampu menahan dan menjauhkan pengaruh negatif dari luar terhadap dirinya.

Tari Ma’lino ini diproduksi pada tahun 1995 dimana proses penggarapannya bertempat di Kampung Seni Baruga Kaluarrang, di lorong 2 Jl. Dg. Tata III

Tarian ini telah dipentaskan di berbagai panggung ternama di dunia, diantaranya Singapore, Amerika Serikat, Afrika selatan, China, Australia, dan beberapa negara di Eropa. Tarian ini juga menjadi salah satu adegan utama dalam teater I La Galigo karya sutradara Robert Wilson yang dipentaskan keliling dunia termasuk di Broadway, New York.

Sebelumnya diberitakan, Lorong Wisata (Longwis) Kyoto di Jalan Dg Tata 3 Lorong 2 Kelurahan Parangtambung Kecamatan Tamalate, Kota Makassar menyimpan keunikan tersendiri dibanding Longwis lainnya.

 Keunikannya ialah Longwis Kyoto dipenuhi berbagai mural yang identik dengan seni dan budaya adat Sulawesi Selatan (Sulsel).

Ada mural Tari Paraga, Pakacapi, Raja Gowa ke-16 yakni Sultan Hasanuddin, Tari Ma'lino Perahu Phinisi dan yang paling unik adalah ada mural pecahan uang kertas Rp10 ribu yang menggambarkan perempuan sedang memperagakan Tari Pakarena.

Laporan : Darsil Yahya