Mural Tari Ma'lino di Longwis Kyoto Sarat Makna, Ini Penjelasannya
![](https://thumb.spotlight.id/image/2022/11/03/b2f47671ddd9e2414cc93fd57e6a5e75-mural-3.jpg)
CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Selain mural pecahan uang kertas Rp10 ribu, menggambarkan perempuan memperagakan Tari Pakarena, ternyata di Lorong Wisata (Longwis) Kyoto yang terletak di Kelurahan Parangtambung Kecamatan Tamalate, Kota Makassar juga ada mural Tari Ma’lino.
Ukuran mural Tari Ma’lino ini cukup besar sekitar 6x4 meter.
Hampir memenuhi satu sisi tembok rumah 2 lantai milik warga di lorong itu. Dalam
mural itu tampak gambar perempuan yang
tengah memakai baju bodo sambil memegang kipas.
Ketua RT 01 RW 03 Kelurahan Parangtambung Dharmawati
mengungkapkan mural Tari Ma'Lino memiliki makna dan filosofi yang dalam bagi
warga khususnya kaum perempuan.
"Filosofinya yaitu perempuan yang mentalnya kuat dan
tangguh meski dihantam berbagai cobaan atau misalnya perahu di lautan meski
dihantam ombak besar tetapi tetap kokoh," ucap Dharmawati kepada
CELEBESMEDIA.ID, saat ditemui di lokasi, Kamis (3/11/2022).
Dharma menuturkan sama halnya dengan perempuan yang ada di
Longwis Kyoto khususnya bagi perempuan di Jalan Dg Tata 3 Lorong 2. Mereka kuat
dan tangguh karena umumnya menjadi tulang punggung keluarga.
"Kenapa saya bilang seperti itu karena meskipun suaminya bekerja, mereka semua juga
bekerja, ada yang jadi asisten rumah tangga hingga jual-jualan makanan ringan
dan minuman dingin," tandasnya.
Tari Ma'lino, merupakan karya fenomenal dari Andi Bau Ummu
Tunru, maestro tari Indonesia yang terinspirasi dari tarian klasik Pakarena.
Ma'lino berarti membumi, tarian ini memiliki filosofi bahwa
dengan berpijak pada nilai-nilai tradisi, setiap manusia akan mampu menahan dan
menjauhkan pengaruh negatif dari luar terhadap dirinya.
Tari Ma’lino ini diproduksi pada tahun 1995 dimana proses
penggarapannya bertempat di Kampung Seni Baruga Kaluarrang, di lorong 2 Jl. Dg.
Tata III
Tarian ini telah dipentaskan di berbagai panggung ternama di
dunia, diantaranya Singapore, Amerika Serikat, Afrika selatan, China, Australia,
dan beberapa negara di Eropa. Tarian ini juga menjadi salah satu adegan utama
dalam teater I La Galigo karya sutradara Robert Wilson yang dipentaskan
keliling dunia termasuk di Broadway, New York.
Sebelumnya diberitakan, Lorong Wisata (Longwis) Kyoto di
Jalan Dg Tata 3 Lorong 2 Kelurahan Parangtambung Kecamatan Tamalate, Kota
Makassar menyimpan keunikan tersendiri dibanding Longwis lainnya.
Ada mural Tari Paraga, Pakacapi, Raja Gowa ke-16 yakni
Sultan Hasanuddin, Tari Ma'lino Perahu Phinisi dan yang paling unik adalah ada
mural pecahan uang kertas Rp10 ribu yang menggambarkan perempuan sedang
memperagakan Tari Pakarena.
Laporan : Darsil Yahya