BMKG Prediksi Kemarau di Sulsel April 2024, Puncaknya Pada Agustus

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau di wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel) akan mencapai puncaknya pada Agustus mendatang.

Hal itu disampaikan oleh Koordinator Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Sulsel, Syamsul Bahri dalam konferensi Pers BMKG Sulsel yang digelar virtual melalui Zoom Meeting, Senin (1/04/2024).

"Kami sudah membuat peta bahwa puncak musim kemarau umumnya jatuh di bulan Agustus. Ada sekitar 79 persen wilayah sulsel itu jatuh pada Agustus," jelas Koordinator Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Sulsel, Syamsul.

Puncak musim kemarau kata dia, untuk tahun ini tidak serentak terjadi di seluruh wilayah Sulsel, namun akan terjadi secara berangsur. Prediksinya awal musim kemarau akan terjadi pada dasarian atau sepuluh hari ketiga April mendatang.

"Kalau secara umum, awal musim kemarau di Sulawesi Selatan itu paling cepat jatuh di bulan April. dasarian 3 bulan April, atau sekitar tanggal 21 sampai 30 April, tapi musim kemarau tidak serentak sama di seluruh wilayah Sulsel," jelasnya.

Awal musim kemarau di bulan April, terlebih dahulu kata Syamsul akan terjadi di wilayah Sulsel bagian selatan dari Jeneponto hingga ke wilayah Takalar. Kemudian secara bertahap akan berlanjut ke wilayah lain seperti di daerah pesisir barat (Makassar, Pangkep, Maros dan Barru). 

Wilayah pesisir barat tersebut diprediksi akan memasuki musim kemarau pada bulan Mei dasarian 2 atau sekitar sepuluh hari kedua di bulan Mei. Setelah itu diikuti wilayah pegunungan, seperti Gowa, Maros dan Bone pesisir timur yang akan memasuki awal kemaraunya di bulan Juni mendatang.

Meski puncak musim kemarau diprediksi terjadi pada bulan Agustus, namun kata Koordinator Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Sulsel, tak menutup kemungkinan akan ada wilayah di Sulsel yang justru mengalami puncak kemarau sedikit lebih lambat dari yang diprediksikan pada umumnya, seperti wilayah Bulukumba dan Sinjai.

"Ada juga wilayah yang puncaknya di bulan September yaitu sebagian kecil wilayah Sulsel bagian selatan misal Bulukumba dan Sinjai. Puncak musim kemarau berbeda dengan pada umumnya (Sedikit lebih mundur)," tutur Syamsul Bahri.

Selain itu, kata Syamsul beberapa wilayah di Sulsel seperti di sebagian wilayah Luwu Timur, Pinrang bagian selatan dan Soppeng, ia pun mengungkapkan wilayah tersebut perlu untuk diwaspadai.

"Saat musim kemarau curah hujannya lebih rendah dibandingkan rata-rata yaitu sebagian wilayah Luwu Timur, Pinrang bagian selatan dan Soppeng. Wilayah-wilayah itu yang perlu kita waspadai, karena sifat musim kemarau nya lebih kering," pungkasnya.

Namun secara umum, ia mengatakan sifat hujan pada musim kemarau 2024 terbilang normal. Seperti misalnya di wilayah Luwu Utara, juga ada di sebagian besar Sulsel bagian selatan dan tengah seperti Bulukumba, Maros, Pangkep, Makassar, Barru dan Sinjai. Musim kemarau di wilayah ini sifatnya terbilang lebih basah dibandingkan wilayah lainnya.

Laporan : Riski