Terkendala Distribusi Vaksin, Andi Sudirman Apresiasi Pihak Swasta Turut Sukseskan Program Kebut Vaksin

Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman menjalani vaksinasi Covid-19 beberapa waktu lalu - (foto by: dok Celebesmedia.id)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan terus berupaya agar target vaksinasi dengan total target 7.057.525 dapat dicapai. Bekerjasama dengan pemerintah kabupaten/kota, Pemprov Sulsel menjalankan program Sulsel Kebut Vaksinasi.

Program "Kebut Vaksinasi" tersebut dilakukan untuk mengejar target vaksinasi di Sulsel dalam menghadirkan herd immunity (kekebalan kelompok).

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Sulsel, tanggal 16 Juli 2021, capaian vaksinasi sudah diangka lebih dari 1,4 juta orang. Sedangkan, capaian 25 Juli 2021 di angka 1,6 juta lebih.

Plt Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman dalam Celebes Virtual Businees Week (CVBW) 2021 Rabu (28/7/2021) di Function Room Menara Bosowa mengungkapkan saat ini vaksinasi memang menjadi harapan sebab belum ada formula berupa obat yang ampuh untuk penanganan Covid-19. Terlebih berdasarkan penelitian 94-95 persen pasien Covid-19 yang meninggal adalah yang belum divaksin.

"Penelitian Menkes dan para dokter menyatakan jika 94-95 persen adalah yang belum divaksin. Karena itu Pemprov Sulsel menggagas program kebut vaksin," jelas Andi Sudirman. 

Dalam pelaksanaan program kebut vaksin ini tentu saja ada beberapa kendala yang dihadapi. Salah satunya yakni problem distrubisi vaksin dari pusat. Namun Andi Sudirman menegaskan hal tersebut dapat dimaklumi sebab tentu saja pemerintah pusat akan lebih memprioritaskan wilayah episentrum Covid-19 tinggi.

Oleh sebab itu, ia mengapresiasi pihak swasta dan pihak lainnya yang turut andil dalam menggelar kegiatan vaksin gratis untuk warga. 

"Kendala vaksin yang dihadapi yakni pendistribusian dari pusat. Tapi kami maklumi hal tersebut karena setiap ada persoalan dari luar berupa varian baru maka yang episentrum tinggi yang diutamakan. Seperti Jakarta dan Bali karenanya kami mengapresiasi pihak swasta yang turut menggelar vaksin gratis. Karena kan yang divaksin warga Sulsel juga," jelasnya.

Sama dengan yang diterapkan pemerintah pusat, Pemprov Sulsel juga menerapkan sistem pemberian vaksin dengan mengutamakan daerah episentrum Covid-19 tinggi.

"Jadi tentu saja daerah dengan episentrum tinggi lebih cepat dibanding non episentrum, Misalanya daerah dibagian perkotaan tentu penyebarannya lebih besar dibanding di desa-desa sehingga pemberian vaksinnya harus lebih cepat," ungkapnya.