PLN Jelaskan Penyebab Pemadaman Listrik Bergilir di Makassar dan Gowa

CELEBESMEDIA.ID, Makassar- Beberapa wilayah Kota Makassar dan Gowa dalam dua hari terakhir terdampak pemadaman listrik bergilir.

PT PLN (Persero) pun angkat bicara terkait pemadaman listrik tersebut. General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Moch. Andy Adchaminoerdin megatakan pemadamam dilakukan sebagai upaya menghadapi Bulan Suci Ramadhan 1444 Hijriah. Sehingga dilakukan pemeliharaan secara menyeluruh sebelum memasuki bulan Ramadan.

Diharapkan dengan pemeliharaan ini kedepannya saat Ramadan tidak akan ada pemadaman listrik. Apalagi saat Ramadan umat muslim akan melaksanakan tarwih berjamaah di masjid - masjid sehingga membutuhkan pasokan listrik yang lebih besar. 

"Saat ini petugas PLN sedang berjibaku siang dan malam di lapangan untuk mempercepat proses pemeliharaan infrastruktur secara menyeluruh pada Sistem Kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel)," ucap Moch. Andy Adchaminoerdin, Senin (20/3/2023).

Dia mengatakan sistem kelistrikan Sulbagsel telah terinterkoneksi mulai dari daratan di Provinsi Sulawesi Selatan,  Provinsi Sulawesi Tenggara (Kolaka Utara sampai dengan Kendari) dan juga Sulawesi Tengah (Palu). Sehingga saat ini sebagian kecil pelanggan PLN di daerah tersebut akan mengalami manajemen beban beberapa saat yang berdampak pada pemadaman bergilir.

"Kami akan melakukan segala upaya agar proses pemeliharaan menyeluruh ini bisa cepat terselesaikan di pekan ini, mohon doanya masyarakat sekalian," ujarnya.

Guna mempercepat pemeliharaan, Andy menyebut sebanyak 546 petugas telah dikerahkan. 

"Tenaga ahli juga sudah kami kerahkan di beberapa titik pemeliharaan," ungkapnya.

Ia menyampaikan permohonan maaf akibat pemadaman listrik bergilir yang akan dirasakan masyarakat.

"Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami pelanggan dan terima kasih atas kepercayaannya kepada PLN," tutup Andy.

Sementara itu, pemadaman listrik bergilir ini dikeluhkan warga karena lamanya pemadaman listrik yang dirasakan warga di tiap wilayah.

Musdalifah mislanya. Pegawai  warung kopi (Warkop) di bilangan Jalan Pengayoman Makassar ini mengaku listrik padam selama 5 jam.

"Sabtu kemarin itu mati lampu dari Pukul 14.00 hingga Pukul 18.00 Wita," ucapnya saat ditemui, Senin (20/3/2023).

Hal senada juga dikeluhkan Eni, warga Somba Opu Gowa. Ia mengaku Sabtu kemarin mati lampu cukup lama sehingga beberapa pekerjaan rumahnya harus terhambat.

"Kemarin (Sabtu) itu lampu baru on lagi sekitar pukul 21.00 Wita. Lama mati lamoujya. Akhirnya batal mencuci, memasak juga setelah lampu on karena kami gunakan rice cooker," tutupnya.

Laporan : Darsil Yahya