Komisioner Komisi Penyiaran Indoensia (KPI) Pusat, Aswar Hasan - (ist)
CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Kementerian Komunikasi dan
Informatika (Kominfo) akan mematikan siaran TV analog di seluruh Indonesia pada
2 November 2022, yang nantinya digantikan oleh TV digital. Sehingga pada 2 November 2022 akan menjadi akhir hayat
perjalanan siaran TV analog yang sudah mengudara sekitar 60 tahun di
Indonesia.
Menyikapi peralihan TV analog ke TV digital, Komisioner
Komisi Penyiaran Indoensia (KPI) Pusat, Aswar Hasan menandaskan masyarakat
khsususnya di Kota Makassar harus siap mengenai peralihan tersebut.
Namun menurutnya terlebih dahulu masyarakat harus menyiapkan
beberapa faktor terkait peralihan TV
analog ke TV digital ini.
"Pertama masyarakat harus mempersiapkan diri memasang
perangkat untuk mendapatkan TV digital yaitu dengan memasang set top box
(STB)," kata Aswar Hasan saat menjadi narasumber dalam program Obrolan
Karebosi di Celebes TV, Senin (17/10/2022).
Aswar mengatakan pemasangan STB ituagar TV masyarakat bisa
menerima siaran. "Karena kalau tidak ada (STB) maka siaran akan mati
(tidak berfungsi), "ujarnya.
Dia juga mengungkapkan jika STB sudah tersedia sejumlah
toko-toko elektronik. " Harganya berkisar 200 ribu," sebutnya.
Bahkan, dosen Universitas Hasanudin ini mengungkapkan untuk
merealisasikan peralihan tersebut. Pemerintah menetapkan kebijakan bahwa
diberikan subsidi.
"Agar dapat tetap menonton televisi yang kualitasnya
lebih baik dari jernih bersih dan canggih maka dia disubsidi oleh pemerintah
untuk STB," tukasnya.
Dia mengatakan jumlahnya ada sekitar 6 juta rumah tangga
miskin di Indonesia iyang akan mendapatkan STB gratis dari pemerintah dan
penyelenggara TV swasta yang menyalurkan siaran-siaran digital
"Mereka bertanggung jawab memberi kepada rumah tangga
miskin" bebernya
Tak hanya itu, Khusus di Makassar, kata Aswar, Walikota
Makassar Moh Ramdhan Pomanto akan mengoptimalkan peran RT/RW se Kota Makassar
untuk penyaluran STB gratis di Kota Makassar.
Langkah ini dinilai membantu pemerintah untuk
mendistribusikan STB ke masyarakat rumah tangga miskin dengan memberdayakan RT/RW.
"RT/RW inikan dekat warganya jadi dia tahu siapa yang
butuh atau tidak. Memang membagi barang secara gratis itu selalu ada masalah
sehingga harus jelas ada datanya siapa berhak menerima dan yang paling bagus
itu adalah RT/RW maka Walikota memberi secara gratis STB dan membantu
pemerintah dan pihak swasta yang mendistribusikan STB itu," ujarnya.
Sehingga ketika seluruh TV analog di seluruh indonesia itu
dimatikan dan beralih ke siaran TV digital masyarakat dapat tetap bisa menonton
dan kualitas bagus, gambar jernih dan juga memeliki banyak program.
"Satu saluran frekuensi itu bisa ditonton atau
disiarkan sampai 16 saluran atau jenis program, itu kalau sudah beralih ke TV
digital. Sehingga itu kita harapkan penyaluran STB berjalan lancar dan
aman," ucapnya.
Dia menyebut dari 6 juta masyarakat rumah tangga miskin di
Makassar 90 persen telah mendapatkan STB. Namun di daerah di luar Makassar masyarakat rumah tangga miskin itu
yang dapat STB baru sekitar 10 persen bahkan ada yang belum cukup 10 persen
"Ini tantangan bagi kita karena masyarakat yang harus
mendapatkan siaran TV digital harus diperhatikan karena penyalurannya tidak
sama dengan membagi bansos dalam bentuk beras sembako dans sebagainya,"
pungkasnya.