Pengendalian Inflasi Jadi Kunci Hadapi Krisis Pangan Dunia

Walikota Makassar, Danny Pomanto - (foto by Akbar)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Krisis pangan menjadi ancaman global saat ini. Berbagai formula terus dirumuskan agar dunia bisa melalui ancaman itu.

Oleh pemerintah pusat, daerah diminta segera merumuskan kebijakan yang bisa mendorong kemandirian pangan di wilayah masing-masing untuk melalui krisis itu.

Di Makassar sendiri, Walikota Danny Pomanto menyebut, berbagai langkah konkret telah dilakukan pemerintah. Salah satunya memperkuat peran pemerintah dalam menekan laju inflasi lewat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID).

"Ada empat bencana yang sangat jelas saat ini. Satu diantaranya yang paling ditakuti adalah bencana krisis pangan. Inggris sudah ketakutan krisis pangan, Eropa kekurangan air bersih. Untungnya kita tidak rasakan ini. Tapi yang perlu kita antisipasi di sini, inflasi. Karena itu pemicunya," papar Danny dalam CEO Business Forum 2023 di Novotel Grand Shayla Makassar, Rabu (15/2/2023).

Selama 2022, Kota Makassar menjadi salah satu daerah dengan inflasi tertinggi di Sulsel. Angkanya mencapai 5,81 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 114,19.

"Memang kita harus jaga. Inflasi ini gak boleh terlalu tinggi, kenapa karena bahan-bahan pangan akan semakin mahal. Tapi gak boleh juga rendah sekali. Karena kalau rendah sekali bisa terjadi deflasi, jadi harus seimbang," tambahnya.

Meski secara numerik tinggi, namun Danny menilai hal itu sebagai pertanda yang baik. Alasannya, jika terjadi inflasi maka daya beli masyarakat meningkat namun pasokan barang atau jasa yang minim.

"Sehingga keseimbangan antara daya beli dan pasokan barang ini yang perlu kita jaga posisinya," tutupnya.

Jika menilik data BPS, ada beberapa penyebab terjadinya inflasi di Kota Makassar. Antara lain, adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, seperti kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 5,81 persen.

Selain itu, perang geopolitik antara Rusia dan Ukraina yang selama ini menjadi rantai pasok pangan dunia juga mempengaruhi krisis pangan, energi dan keuangan dunia juga menjadi pemicu.

Ketidakstabilan ekonomi, inflasi dan guncangan ekonomi mempengaruhi akses pangan bagi banyak orang. 

Laporan : Mardianto Lahamid