Makassar Tidak Aman, Tindak Kriminal Makin Marak Terjadi
CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Makassar tidak aman. Kalimat itu
dapat menggambarkan situasi Kota Daeng saat ini.Berbagai kasus kriminal muncul
dalam beberapa bulan terakhir.
Mulai kasus pembusuran, geng motor yang anarkis hingga
pembunuhan. Kondisi ini membuat warga Makassar semakin khawatir. Selama 3 bulan
terakhir, ada tiga kasus besar yang mencengankan publik terjadi di Makassar
1. Penembakan anggota Dishub Makassar
Teranyar, kasus penembakan anggota Dinas Perbuhungan Kota
Makassar bernama Najamuddin Sewang yang dilakukan oleh orang tidak dikenal
(OTK) di pertigaan Masjid Cheng Hoo, Jalan Danau Tanjung Bunga, Kelurahan
Maccini Sombala, Kecamatan Tamalate, Minggu (3/4/2022).
Insiden penembakan itu terjadi pukul sekitar pukul 10.00
Wita dan terekam dalam sebuah video rekaman CCTV. Korban yang tengah
mengendarai sepeda motor tiba-tiba terjatuh.
Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Siloam namun nyawanya
tidak dapat tertolong. Kuat dugaan korban ditembak oleh pengendara motor yang
berboncengan dan berusaha mendahului korban.
Pihak keluarga berharap korban mendapat keadilan serta
meminta pihak kepolisian segera mengungkap kasus tersebut dan menangkap
pelakunya.
"Keadilan buat suami saya, kalau sayakan sudah ikhlas
cuman saya ingin dia tenang. Keadilan saja dan keamanan buat masyarakat
khususnya di Kota Makassar jangan sampai terjadi hal seperti ini lagi jadi
semoga pelakunya bisa terungkap, motifnya apa dan bisa jadi pelajaran buat
semuanya,"ucap Rovida Setya Ikhsani istri Najamuddin Sewang, Senin
(4/4/2022).
Hingga berita ini dimuat aparat kepolisian masih mendalami
kasus penembakan yang menghilangkan nyawa seorang warga ini.
2. Aksi anarkis geng motor
Warga Kota Makassar juga sangat diresahkan banyaknya kawanan
geng motor yang bertindak anarkis. Sebab mereka tak segan melukai para
pengedara yang melintas.
Mirisnya lagi, mayoritas pelaku geng motor masih remaja
bahkan anak dibawah umur.
Salah satunya geng motor "Bodrex". Mereka ditangkap di Jalan Sungai Limboto, Makassar,
Rabu (16/3/2022) dini hari. Jumlahnya sekitar 39 orang. Dari ke 39 anggota geng
motor Bodrex itu, dipimpin pemuda bernama Bayu (18) yang juga ikut tertangkap.
Para remaja tanggung ini diamankan bersama beragam senjata tajam. Mulai jenis anak panah (busur) beserta ketapel, parang, celurit hingga pisau. Penangkapan berawal dari informasi dari masyarakat bahwa akan ada penyerangan yang dilakukan kelompok geng motor.
"Informasinya mereka akan melakukan penyerangan,"
kata Kapolrestabes Makassar Kombes Budhi Haryanto kepada jurnalis disela
pendataan di Polsek Ujung Pandang.
Tak lama setelah ditangkap sebagai dari mereka dibebaskan
dengan dalih mereka tidak didapati membawa senjata tajam.
3. Pembusuran
Kasus yang juga membuat miris adalah seorang balita berusia 14 bulan terkena panah
atau dibusur di bagian pipinya.
Balita yang bernama Khabib Nurmagomedov dibusur oleh OTK
saat diajak oleh tantenya berbelanja di dekat rumahnya, Jalan Galangan Kapal,
Kota Makassar, Selasa (1/2/2022) sore.
Awalnya tante korban bernama Rani tak menyadari ponakannya
terkena busur. Ia baru mengetahui saat korban menangis kesakitan. "Saya
tak tahu kalau kena busur, menangispi baru sadar kena busur," tuturnya.
Pelaku pembusuran yang melukai pipi seorang bayi di Makassar
akhirnya dibekuk Tim Unit Jatanras Polrestabes Makassar bersama Team Resmob
Polsek Tallo sehari kemudian.
Pelakunya berjumlah enam orang yakni MIR (17), MS (17), JER
(25), K (16), MT (19) dan AN (16). Mereka diringkus di Jalan Barukang Raya
Lorong 1 Kecamatan Ujung Tanah, Makassar, Rabu (2/2/2022) sekitar pukul 03.00
Wita.
Kanit Jatanras Polrestabes Makassar, Iptu Muhammad Afhi
Abrianto, mengungkapkan motif pelaku melakukan aksi pembusuran karena ingin
balas dendam dengan lawanya dari Pacelang, Kelurahan Cambayya Kecamatan Ujung
Tanah.
"MIR mengakui dan membenarkan telah melakukan
penganiayaan dengan cara melepaskan anak panah ke arah korban," kata Afhi.
Dari penangkapan tersebut polisi menyita 5 sepeda motor dan
1 ketal serta 1 anak panah yang digunakan pelaku saat melakukan aksinya.
Rentetan kejadian ini tentu membuat warga Kota Makassar khawatir.
Dibutuhkan keseriusan dan profesionalitas polisi untuk menjaga agar Kota
Makassar kembali aman dari tindak kejahatan.
(Laporan : Darsil Yahya)