Memprihatinkan! Janda Veteran di Makassar Tinggal di Rumah Tak Layak Huni

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Garis muka Marian Andi Djemma tampak sendu. Sudut matanya dipenuhi garis halus. Keriput dinwajahnya pun menandakan usianya sudah tak muda lagi.

Mariam (77) sapaan akrabnya istri Alm Lettu (Purn) Andi Djemma merupakan satu-satunya janda Veteran yang masih hidup di Kompleks atau Perkampungan Veteran di Jalan Swadaya, Kelurahan Batua, Kecamatan Manggala. 

Meski diusianya sudah sangat renta. Mariam Andi Djemma masih terlihat kuat untuk berjalan. Bahkan saat ditemui CELEBESMEDIA. ID kediamannya, Selasa (16/8/2022). Mariam sangat antusias memperlihatkan puluhan piagam penghargaan mediang suami tercintanya. 

"Ini semua piagam (penghargaan) Alm suami saya," ucapnya sambil memegang piagam penghargaan tersebut. 

Sebanyak 12 penghargaan yang ia tunjukkan. Mulai dari piagam penghargaan pertama yang ditanda tangangi oleh Presiden Pertama Indonesia, yakni Presiden Soekarno. 

"Bapak meninggal 2009. Ini nak, kalau tidak ada ini piagam (dari Presiden Soekarno) Bapak (Alm Lettu (Purn) Andi Djemma) tidak bisa masuk di (Taman) Makam Pahlawan Panaikang, "bebernya. 

Adapun 12 piagam penghargaan yang diperlihatkan mulai dari Presiden Soekarno, Soeharto, Menteri Pertahanan Djuanda, Kementrian Pertahanan A.H Nasution hingga yang terakhir piagam penghargaan dari  Wiranto yang kala itu masih menjabat sebagai Jenderal TNI AD. 

Meski, memiliki puluhan piagam penghargaan dari mediang sang suami, ia mengaku hingga saat ini bantuan dari pemerintah masih sangat minim. Bahkan ia hanya bertahan hidup dari tunjangan pensiun Veteran sebesar Rp. 1.750.000 perbulan. 

"Kalau dibilang tidak cukup kita bikin cukup, kalau orang bilang galing lubang tutup lubang," ujarnya. 

Bahkan, air mata perempuan 77 tahun ini tiba-tiba mengalir di pipinya saat ia menceritakan kondisi rumahnya yang sangat tak layak huni. 

Pantauan di lokasi, rumah Mariam begitu sangat memperhatikan, rumahnya yang mayoritas terbuat dari dinding triplek dan atap seng yang sudah bocor-bocor. Bahkan tempat tidur yang digunakan untuk istirahat serta dapur untuk memasak sehari-hari pun tampak sangat memprihatinkan. 

Dengan suara yang sedikit parau, dan sambil menyeka air matanya dengan kerudung yang ia kenakalan. Maryam berharap pemerintah bisa memperbaiki rumahnya. 

"Harapan saya rumahku diperbaiki atau bisa dibedah rumah karena lebih 20 tahun saya tinggi tidak pernah ada bantuan, kalau hujan air masuk karena banyak yang bocor, apalagi kalau ada angin pasti terbang sengnya, gentengnya goyang semua," tutur nenek yang memiliki 7 anak ini.

"Bantuan selain uang pensiun Veteran tidak ada kecuali saya dapat bingkisan sembako dari peringatan Korban 4000 Jiwa tapi untuk perbaikan rumah tidak ada, dijanji-janji saja," tandasnya

Laporan : Darsil Yahya