KPPU Sulsel Teliti Indikasi Permainan Harga Kartel Telur Ayam

Telur ayam ras - (foto by dok CELEBESMEDIA.ID)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kantor Wilayah VI Makassar mengakui masih lakukan penelitian terkait ada tidaknya permainan harga kartel pada telur ayam ras. Harga telur diketahui meningkat tajam sejak satu bulan terakhir.

Menurut Yunan Andika Putra selaku Kepala Bidang Kajian Dan Advokasi KPPU Kanwil VI, naiknya harga telur ayam ras disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain berkurangnya populasi ayam, harga pakan yang mahal, hingga pemberian bantuan sosial (bansos) oleh pemerintah dalam bentuk sembako.

"Informasi yang kami dapatkan dari peternak adalah adanya kebutuhan telur ayam untuk bansos. Dan itu memang tejadi secara nasional sehingga memang permintaan telur ayam selain dari konsumen pada umumnya, juga ada pengaruh dari permintaan bansos sehingga menjadikan permintaan lebih tinggi," jelas Yunan kepada CELEBESMEDIA.ID pada Selasa pagi (30/8/2022).

"Dari sisi penawaran terjadi pengurangan, dari sisi permintaan terjadi kenaikan," lanjut Yunan.

Telur ayam ras sendiri normalnya dipatok dengan harga Rp38.000 hingga Rp40.000 per rak, namun sejak satu bulan terakhir harganya naik menjadi Rp50.000 hingga Rp60.000 di beberapa pasar tradisional di Kota Makassar.

"Jadi penelitian-penelitian yang kami lakukan ini, tidak hanya sebatas melakukan penelitian terkait dengan jalur distribusi barang, tetapi kami juga melakukan penelitian terkait dengan apakah ada intervensi dari pelaku usaha untuk berkoordinasi dengan para pesaingnya untuk bisa mempermainkan harga, mengatur produksi, mengatur pemasaran maupun mempermainkan harga," kata Yunan.

Yunan mengaku selalu berkoordinasi dengan pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten/kota untuk memantau gejolak harga pangan yang terjadi di pasaran.

Meski demikian, ia mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak melakukan panic buying yang akan berdampak kurang baik.

"Kami harapkan masyarakat untuk tetap tenang dan tidak menjadikan kepanikan ini untuk menambah adanya kesulitan lagi untuk mendapatkan telur ayam," tutup Yunan.

Laporan: Fitri Khaerunnisa