9 Kabupaten di Sulsel Terancam Kekeringan Saat Puncak Kemarau
CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar memprediksi ada 9 kabupaten/kota di Sulsel pada puncak musim kemarau tahun ini.
Sembilan kabupaten/kota tersebut yang berada di wilayah Sulsel bagian selatan dan barat, yakni Parepare, Soppeng, Barru, Pangkajene dan Kepulauan, Maros, Makassar, Gowa, Takalar dan Jeneponto.
Wilayah itu memasuki musim kemarau lebih awal yakni di bulan Juni 2024 dan puncak kemarau terjadi pada Agustus 2024.
"Sesuai dengan statement BMKG Pusat, bahwa mulai Juni masyarakat dan pemerintah daerah di Sulsel, khususnya (lebih awal) di Sulsel bagian barat dan Sulsel bagian selatan untuk mewaspadai dampak ikutan dari curah hujan rendah, " Ungkap Prakirawan BMKG Wilayah IV Makassar, Rizky Yudha.
Curah hujan utamanya di wilayah Sulsel bagian selatan dan barat akan rendah berkisar 51 - 100 milimeter.
Oleh karenanya pihak BMKG menekankan agar pemerintah segera bersiap mengantisipasi adanya potensi kekeringan yang terjadi utama pada 9 kabupaten dan kota di Sulsel.
Sementara untuk wilayah Sulsel bagian utara dan timur justru akan mengalami cutah hujan tinggi di bulan Juni.
"Jadi unik di Sulsel. Saat sebagian mempersiapkan dampak dari curah hujan rendah, Di wilayah lainnya mempersiapkan dampak curah hujan tinggi, " jelasnya.
Wilayah yang terdampak curah hujan tinggi meliputi 12 kabupaten, yaitu Luwu Utara, Toraja Utara, Palopo, Luwu, Enrekang, Sidenreng Rappang, Wajo, Bone, Sinjai, Bulukumba dan BantaengBantaeng, dengan curah hujan berkisar 300 hingga lebih dari 500 milimeter (mm).
Wilayah yang mengalami curah hujan tinggi pada dasarian I bulan Juni, baru akan memasuki musim kemarau pada Dasarian III Juni atau Dasarian 1 Juli 2024.
Topografi wilayah Sulsel, kata Rizky menjadi penyebab kemarau yang tidak serentak terjadi.
Laporan: Riski