Kenang Sosok Alwi Hamu, Aksa Mahmud: Saya Kehilangan Sahabat Dekat
CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Kepergian pendiri Fajar Group, HM Alwi Hamu menyisakan duka mendalam bagi siapapun yang pernah mengenalnya, tak terkecuali sahabat-sahabat dekatnya.
Salah satu sahabat dekat dari Sosok Alwi Hamu adalah Founder Bosowa Group, HM Aksa Mahmud.
Saat ditemui CELEBESMEDIA.ID, Aksa Mahmud mulai menceritakan perjalanan hidupnya saat bersama dengan Alwi Hamu dan Jusuf Kalla (JK) sejak di bangku kuliah. Mulai dari terbentuknya Fajar Group hingga kesepakatan yang mungkin dianggap konyol oleh sebagian orang.
Kedekatan dan eratnya hubungan emosional antara Alwi Hamu dan Aksa Mahmud memang tak perlu diragukan lagi.
Sejak menempuh pendidikan di bangku kuliah, keduanya memang sudah begitu akrab, tak hanya mereka berdua, Jusuf Kalla yang memimpin Kalla Group juga menjadi bagian tak terpisahkan darinya.
Aksa Mahmud menceritakan bahwa sosok Alwi Hamu memang begitu piawai dalam mencari informasi dan memberitakannya, saat mereka bertiga mendirikan Harian Fajar.
Oleh karena kepiawaiannya tersebut membuat sosok Alwi Hamu menjadi pemegang saham terbesar untuk Harian Fajar kala itu.
"Pak Alwi itu banyak keahliannya dalam menulis, waktu kami bersepakat bertiga mendirikan surat kabar harian Fajar, kita hanya bertiga, karena Alwi punya kemampuan dalam mencari berita, akhirnya Harian Fajar pak Alwi lah yang mempunyai saham yang lebih besar, saya dengan pak JK hanya mensupport," ucap HM Aksa Mahmud mengenang Alwi Hamu.
Tak sampai disitu, Aksa Mahmud pun menceritakan kenangan manisnya bersama dengan sahabatnya tersebut, bahwa pada tahun 1966 saat duduk di bangku kuliah, ketiganya pernah membuat kesepakatan untuk masing-masing membuat gedung tinggi suatu saat nanti.
Ketiganya pun memegang teguh kesepakatan tersebut dan berkomitmen untuk mewujudkannya.
Pada akhirnya apa yang pernah direncanakan ternyata bukan sekadar isapan jempol semata, tiga orang sahabat tersebut sukses sesuai dengan bidangnya masing-masing, dan berhasil membangun gedung tinggi di kota Makassar.
"Sejak tahun 1966 kita selalu bersama dan bersepakat bahwa masing-masing membangun gedung yang paling tinggi, kita liat nanti siapa yang paling tinggi, setelah jadi gedung masing-masing, Pak Alwi itu selalu merasa paling tinggi, karena gedungnya yang graha pena itu kan ada menjorok ke atas penanya," ujar Aksa Mahmud.
Selama 5 tahun terakhir Alwi Hamu jatuh sakit, Aksa Mahmud pun mengatakan bahwa selama itu pula dirinya bersama dengan JK berusaha semaksimal mungkin untuk menemukan dokter ahli untuk menyembuhkan penyakit sahabatnya tersebut.
Namun, takdir berkata lain dan tidak semua keinginan menjadi nyata, hari ini Sabtu (18/1), sosok sahabat dekatnya yaitu Alwi Hamu meninggal dunia diusianya yang ke-80 tahun.
"Saya dengan pak JK selalu prihatin selama beliau sakit, kita telah berusaha maksimal untuk bagaimana beliau bisa disembuhkan, dimana ada dokter yang kita anggap mempunyai keahlian di bidangnya, tapi yah memang hanya bisa dipertahankan sampai 5 tahun kondisi kesehatannya saat itu," ungkapnya.
Sebagai seorang sahabat dekat dari Alwi Hamu, Aksa Mahmud turut prihatin dan berdukacita atas kepergian pendiri Fajar Group tersebut.
"Saya terus terang kepergiannya hari ini, saya betul-betul merasa berduka cita dan kehilangan sosok sahabat yang begitu dekat di masa lalu, Mudah-mudahan Allah SWT memberikan tempat disisinya dan diampuni segala dosanya dan diterima segala amal ibadahnya," pungkasnya.
Rencananya, jenazah Alwi Hamu diterbangkan sore ini pukul 16.00 Wita dari Jakarta menuju kota Makassar. Jenazahnya akan disemayamkan di kediamannya di Jalan Kapten Pierre Tendean, No 14, Makassar.
Kemudian pada esok hari, Minggu (19/1), jenazahnya terlebih dahulu akan disalatkan di Masjid Al Markaz Makassar, lalu dimakamkan di Pekuburan Keluarga Haji Kalla, Kecamatan Biringkanaya, Makassar.
Laporan: Riski