Malaysia Terpaksa Tutup 145 Sekolah Akibat Asap dari Indonesia

Kabut asap di Malaysia - (int)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar – Kementerian Lingkungan Hidup Malaysia melaporkan bahwa Indeks Polusi Udara (API) di sejumlah daerah di Selangor mencapai tingkat tidak sehat dan sangat tidak sehat.

Berdasarkan indikator API, tingkat polusi 0-50 mengindikasikan kualitas udara bagus, 51-100 sedang, 101-200 tidak sehat, 201-300 sangat tidak sehat, dan 300 ke atas berarti berbahaya.

Dirilis dari cnnindonesia.com, merujuk pada data Kementerian Lingkungan Hidup di Malaysia per Senin (16/9/2019) pukul 23.00, API di Johan Setia menembus 222, Klang mencapai 175, Banting menyentuh 167, dan Shah Alam di angka 185.

Melihat hal tersebut, Pemerintah Malaysia pun kembali menutup sebanyak 145 sekolah di Selangor karena kabut  asap akibat kebakaran hutan dan lahan.

Departemen Pendidikan Selangor menyatakan bahwa dari keseluruhan sekolah tersebut, 23 di antaranya berada di Sepang, 36 di Hulu Langat, 21 di Kuala Langat, 27 di Klang, dan 38 di Petaling Perdana.

Malaysia pun menuding asap dari Indonesia menyebabkan kualitas udara di Negeri Jiran buruk, sementara Jakarta menganggap kabut yang masuk wilayah Kuala Lumpur berasal dari kebakaran di Semenanjung Malaya dan Serawak.

Namun kemudian, Badan Pusat Meteorologi Khusus ASEAN (ASMC) menyatakan bahwa kabut asap yang mencemari wilayah udara Malaysia dan sejumlah negara tetangga lainnya berasal dari kebakaran hutan di Indonesia.