Gagal Terbang, Ketua JCH Kloter 5 : Ada Percikan Api
CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Sebanyak 441 Jemaah Calon Haji (JCH) kelompok terbang (kloter) 5 embarkasi Makassar harus kembali ke Asrama Haji setelah gagal terbang, Rabu (15/5) sore.
Para jemaah calon haji ini gag terbang karena mesin pesawat Garuda nomor penerbangan GIA 1105 rute Makassar - Madinah yang mereka tumpangi rusak.
Ketua Kloter 5 UPG Embarkasi Makassar Yusuf Hakim menceritakan saat pesawat terbang, sekitar 15 menit setelah take off salah satu jemaah di dalam pesawat tersebut melihat ada percikan api yang keluar dari badan peswat. Jemaah langsung melaporkan kepada kru pesawat.
“Kami sekarang baru di asrama haji sementara turun dari bus. Kami belum lama terbang, sekitar 15 menit kemudian ada informasi dari kru pesawat untuk kembali bandara. Tapi pesawat lama berputar di atas, kami tidak tahu kenapa begitu,” ungkapnya kepada CELEBESMEDIA, Rabu (15/5) malam.
"Ada jemaah yang lihat percikan api. Lalu kami lapor ke kru pesawat," lanjutnya.
Saat ini seluruh jemaah telah dipulangkan kembali ke asrama haji. Sebanyak 441 jemaah asal Kabupaten Gowa yang didampingi 9 petugas ini kembali ke Asrama Haji Sudiang, untuk melaksanakan salat magrib dan makan malam.
Hingga berita ini dimuat, Yusuf mengatakan belum mengetahui kapan jadwal pemberangkatan selanjutnya.
“Kami belum tahu jam terbang kembali, hanya pesawat yang kami akan digunakan sudah ada. Kami sempat tanya pramugari, katanya pesawat yang digunakan ada disamping yang kami tumpangi,” terangnya.
Percikan api dari pesawat yang mengangkut JCH kloter 5 embarkasi Makassar sempat terekam salah seorang netizen kemudian membagikannya ke media sosial Facebook dengan nama akun Laode M Amin.
"Barusan hari ini jam 15.40 wita terlihat pesawat take off dari Bandara Hasanuddin mesin kanan terbakar dan mengeluarkan asap, pesawat warna biru putih, semoga tidak terjadi apa-apa amin, " Tulis keterangan akun bernama Laode M Amin di Media Sosial Facebook.
Sebelumnya diberitakan Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan keputusan Return to Base (RTB) tersebut diambil oleh Pilot in Command (PIC) segera setelah pesawat lepas landas dengan mempertimbangkan kondisi kendala mesin (engine) pesawat yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut, setelah diketahui adanya percikan api pada salah satu mesin.
“Atas kondisi itu, engine pesawat diharuskan menjalani prosedur pengecekan secara menyeluruh sebagai bagian dari upaya memastikan kesiapan armada untuk dapat kembali beroperasi,” ujarnya mengutip keterangan resmi Garuda secara tertulis, Rabu (15/5) malam.