Di Ambang Dualisme, 5 Dewan Pembina KKSS Kal-tim Temui HM.Aksa Mahmud di Makassar

Dewan Pembina KKSS Kal-tim temui HM.Aksa Mahmud di Makassar - (handover)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kalimantan Timur (Kaltim) di ambang dualisme. Pasalnya Musyawarah daerah (Musda) yang digelar awal Maret lalu hingga kini tak jelas hasilnya.

Sebelumnya, saat Musda yang mengesahkan Alimuddin sebagai ketua terpilih, ada pihak yang tidak puas dengan hasil tersebut. Hasilnya, kepengurusan KKSS Kaltim di bawah komando Andi Sofyan Hasdam diperpanjang hingga 6 bulan ke depan.

Sebanyak 5 tokoh Dewan Pembina KKSS Kaltim pun berkunjung ke Makassar untuk menemui Ketua Dewan Penasehat KKSS HM.Aksa Mahmud.

Pertemuan yang digelar di Hotel Aryaduta, Jl. Somba, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, dalam suasana silaturahmi yang dirangkaikan  buka bersama, Kamis (15/4/2021) malam.

Dalam kesempatannya, HM.Aksa Mahmud, menyarankan agar pihak KKSS Kaltim melibatkan para tokoh, untuk memikirkan solusi terbaik. Bahkan menurutnya, apa yang terjadi di KKSS Kaltim, bukanlah konflik, namun hanya perbedaan pendapat biasa, apalagi pemilihan ketua dilaksanakan secara demokratis.

"Berbeda pendapat biasalah, bahkan itu akan menghasilkan hasil pemikiran yang lebih baik," ujarnya.


Menurutnya, perbedaan pendapat yang terjadi di Kaltim, hanya perlu melibatkan tokoh-tokoh,senior di KKSS yang dituakan, untuk memikirkan solusi terbaik.

"Maka para tokoh Sulsel yang ada di Kaltim harus diajak bicara, sehingga saya minta bahwa KKSS itu sebenarnya pada asas pembentukannya, sama seperti arisan plus, kenapa plus? Karena ada anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, kalau arisan biasa tidak ada anggaran dasar," jelasnya.

"Sehingga saya pikir keterlibatan orang tua, para tokoh Sulsel, yang ada di Kaltim saya minta untuk bicara, supaya mencari pemimpin yang lebih bagus kedepan," lanjut Aksa.

Terkait apakah Musda akan diulang atau tidak, Aksa tidak ingin berspekulasi karena tugasnya hanya mencari solusi terbaik untuk pihak-pihak terkait.

"Tugas dasar saya sebagai penasehat tidak sampai disitu. Saya hanya mempertemukan, saya cuma minta kepada dewan pimpinan wilayah, melibatkan para tokoh," terangnya.

Terpisah, Pembina KKSS Kaltim, Prof Masjaya mengatakan, alasannya menemui HM.Aksa Mahmud untuk melaporkan secara rinci apa yang sebenarnya terjadi pada Musda KKSS Kaltim.

"Beliau (Aksa Mahmud) tokoh KKSS Indonesia, jadi seluruh aktivitas dan perkembangan KKSS kita harus melaporkan ke beliau, termasuk beberapa aktivitas di Kaltim," jelasnya

"Hari ini Insya Allah akan mendapat masukan dari pak Aksa, sehingga nanti KKSS menjadi wadah terhimpunnya perantau warga Kaltim, yang kebetulan berasal dari Sulsel," sambungnya.

Terkait kejelasan Musda, Mas Jaya menjelaskan pihaknya akan menyesuaikan dengan AD/ART yang ada.

"Saya kira, kita melihat dari AD/ART nanti, ada ART menjelaskan mekanisme Muswil (Musyawarah Wilayah) ada, kemudian hasilnya seperti apa, dan beliau termasuk tokoh yang mengedepankan AD/ART serta SOP organisasi," katanya.

Lanjutnya, kelima tokoh dewan pembina yang hadir ini, merupakan pihak netral, sehingga hasil pertemuan yang akan dibawa ke Kaltim, nantinya tidak memihak kesatu pihak.

"Semua netral, tidak ada memihak kaum mana, kita hanya ingin menyampaikan kepada beliau (Aksa) bahwa kondisi pada saat Muswil seperti ini, kemudian inilah hasilnya, kebijakan beliaulah yang akan menjadi rujukan nantinya," tutupnya.

Tags :