CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Pandemi Covid-19 menjadi salah satu momok bagi para pengusaha, sebab akibat pandemi, segala aktivitas perekonomian lumpuh.

Meski demikian, saat ini pandemi sudah melandai bahkan aktivitas perekonomian berangsur kembali normal.

Ditambah lagi pemerintah pusat sudah mengeluarkan peraturan-peraturan yang menyesuaikan terhadap pandemi ini. Sehingga pengusa bisa kembali memulai bisnisnya.

Langkah itu mendapat apresiasi dari CEO Bosowa Corporindo Muhammad Subhan Aksa. Dia bersyukur dengan peraturan itu dunia bisnis kembali hidup.

"Saya rasa dari segi bisnis kita harus sangat bersyukur pemerintah pusat sudah mengeluarkan peraturan yang menyesuaikan terhadap pandemi ini," ujarnya dalam acara CEO Business Forum ke-2 di Hotel Novotel Grand Shayla Makassar, Rabu (15/2/2023) 

Menurutnya usaha pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk mendukung recovery termasuk dengan mencabut peraturan-peraturan yang menghalangi pertumbuhan bisnis harus diaparesiasi.

"Di Bosowa kami cukup beruntung karena memliki industri yang sangat diversifikasi. Saat pandemi tidak ada yang bisa memprediksi efeknya seperti apa," tandasnya.

Dia mengatakan saat pandemi terjadi orang hanya menyangka Covid-19 hanya ada di China, Eropa dan Amerika karena mereka yang mengalami efek besar. Ternyata Indonesia juga terdampak bahkan lebih dari 2 tahun.

"Kami di Bosowa memang dengan segala lini bisnis banyak sekali yang terkena impact tetapi untungnya dari segi diversifikasi bisnis kita ada bisnis yang bertumbuh saat pandemi ada yang otomatis mengalami penurunan yang cukup drastis," ungkapnya.

Meski pandemi telah terkendali, Subhan tetap mewanti-wanti para pengusaha agar menyiapkan berbagai strategi untuk mengantisipasi kemungkinan adanya pandemi lain yang kembali menggangu perekonomian.

"Dengan adanya pandemi kita tidak akan menyangka pandemi apalagi yang akan datang yang tidak bisa diprediksi oleh siapapun itu. Dan ini juga saya rasa mendorong pemerintah berdaptasi lebih cepat dalam mengatasi situasi yang luar biasa ini," harapnya.

Laporan : Darsil Yahya