Mahasiswa Unhas Meninggal Saat Diksar, Ibu Virendy: Saya Sempat Larang
CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Pemilo Tanjung, Ibu Virendy Marjefy (19), mengaku sempat melarang anaknya ikut Diksar Mapala.
Virendy Marjefy Wehantouw adalah mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (Unhas) yang meninggal dunia saat Diksar Mapala.
"Sempat saya larang tapi dia mau. Dia ada izin ke saya tapi nanti setelah pergi pada hari Senin kemarin," kata Pemilo Tanjung, Minggu (15/1/2023).
Anaknya, kata Pemilo tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya. Namun Virendy sempat mengeluh kelelahan, lantaran mengikuti latihan fisik sebelum ikut diksar.
"Dia (Virendy) tidak pernah sakit. Cuman mengeluh kelelahan sejak latihan dulu sama ikut langsung itu (Diksar), dia sudah kecapean," ucapnya.
Pemilo mendapatkan kabar anaknya meninggal melalui telepon dari pihak kampus.
"Saya suruh cek keponakan saya kerja di situ (RS Grestelina), tapi ternyata dia sudah meninggal," bebernya.
Orang tua korban hingga saat ini belum mengetahui pasti penyebab kematian mahasiswa jurusan arsitektur ini. Namun, diduga Virendy meninggal akibat kelelahan.
"Keterangan dokter karena kelelahan soalnya bapaknya yang berkomunikasi," katanya.
Pihak keluarga pun berencana untuk melakukan visum terhadap jenazah korban untuk mengetahui penyebab kematian anaknya.
"Maunya kami visum tapi karena harus di Maros. Makanya belum jadi," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar bernama Virendy Marjefy Wehantouw (19) meninggal dunia.
Korban meregang nyawa saat mengikuti pendidikan dasar (Diksar) Mapala 09 di Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, Sulsel.
Mahasiswa jurusan arsitektur angkatan 2021 ini diduga meninggal dunia Jum'at (13/1/2022) malam, saat melintas di jalur Tompobulu Maros-Malino, Kabupaten Gowa, Sulsel.
Kabag Humas Unhas Supratman S Athana yang dikonfirmasi CELEBESMEDIA.ID, membenarkan perihal kematian mahasiswa Fakultas Teknik tersebut.
"Iya betul (Virendy Marjefy Wehantouw (19) meninggal dunia saat mengikuti pendidikan dasar (Diksar) Mapala 09)," ucapnya, Sabtu (14/1/2023) malam.
Suptraman mengatakan seleruh panitia Diksar akan dipanggil oleh Komisi Disiplin (Komdis) Fakultas Teknik Unhas untuk dimintai keteangan terkait kronologi dan penyebab kematian korban.
"Hari Senin (16/1/2023) pihak komdis Fakultas Teknik (Unhas) akan melakukan investigasi terkait kejadian tersebut," tuturnya.
Sementara, Ketua Mapala O9 Unhas Ibrahim menuturkan korban pada Jumat (13/1/2023) Pukul 18.23 Wita sempat tidak enak badan.
"Magrib kemarin, korban tidak enak badan tapi tetap jalan. Sekitar jam 11 malam ia sudah tidak sadarkan diri," ucapnya.
Namun, saat panitia Diksar mengevakuasi korban untuk turun dari gunung sayangnya nyawa mahasiwa kelahiran 4 Maret 2004 itu tak tertolong, Ia meninggal di perjalanan. Korban pun langsung dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Grestelina Makassar.
"Kami evakuasi dari atas gunung turun ke permukiman warga sekitar lima jam. Subuh baru tiba. Jadi pagi baru infokan keluarga, karena juga baru dapat jaringan," tutupnya.
Laporan : Darsil Yahya