Longwis Kyoto Ungkap Sejarah Gambar Penari di Uang Rp10 Ribu

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Lorong Wisata (Longwis) Kyoto di
Jalan Dg Tata 3 Lorong 2, Kelurahan Parangtambung, Kecamatan Tamalate, Kota
Makassar, ternyata menyimpan keunikan tersendiri dibanding Longwis lainnya.
Keunikannya ialah Longwis Kyoto dipenuhi berbagai mural yang
identik dengan seni dan budaya adat Sulawesi Selatan (Sulsel).
Ada mural Tari Paraga, Pakacapi, Raja Gowa ke-16 yakni
Sultan Hasanuddin, Perahu Pinisi dan yang paling unik adalah mural pecahan uang
kertas Rp10 ribu yang didalamnya terdapat perempuan sedang memperagakan Tari
Pakarena.
Ketua RT 01 RW 03 Kelurahan Parangtambung, Dharmawati menuturkan
jika pengambilan gambar perempuan menari pada mural pecahan uang kertas Rp10
ribu di dalam lorong 2 ini pada tahun 2016.
"Mungkin banyak masyarakat yang kurang tahu bahwa
sebenarnya pengambilan gambar perempuan penari pada uang kertas Rp10 ribu di
dalam lorong ini tempatnya di Sanggar Seni Batara Gowa di Baruga
Kaluarang," kata Dharmawati kepada CELEBESMEDIA.ID, saat ditemui di
lokasi, Kamis (3/11/2022).
"Makanya kenapa ada mural uang pecahan Rp10 ribu,"
sambungnya.
Dharmawati mengungkapkan jika di Longwis Kyoto ini terdapat
banyak unsur-unsur budayanya.
"Anak-anak tiap sore Sabtu dan Minggu pulang sekolah langsung
latihan di Sanggar Seni Batara Gowa di Baruga Kaluarang. Ada gandrang bulo,
tari-tarian adat Sulsel bahkan hampir seluruh tarian di wilayah Indonesia. Jadi
bukan cuman fokus tari-tarian di Sulsel saja," ucapnya.
Bahkan ia mengaku adanya aktivitas latihan menari anak-anak
di Longwis Kyoto, mereka lebih produktif bahkan jarang bermain gawai.
"Selama anak-anak aktif latihan mereka sudah jarang
main gadget," tandasnya.
Selain ada mural seni dan adat budaya Sulsel terdapat juga
mural sosok Geisha dan rumah adat tradional Jepang yakni Minka.
Lorong Kyoto memiliki panjang 263 meter dengan lebar 4 meter
dengan jumlah 35 rumah 39 Kepala Keluarga (KK) dan 157 Jiwa yang terdiri
Laki-laki 127 orang Perempuan 20 orang.
Laporan: Darsil Yahya