Status Covid-19 Turun, Pemkab Barru Berlakukan Pembelajaran Tatap Muka
CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barru mulai menerapkan Pemebelajaran Tatap Muka (PTM) seiring dengan menurunnya kasus Covid-19 di daerah tersebut.
Sebelum kebijakan PTM diteken, Bupati Barru Suardi Saleh mengaku telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan keamanan peserta didik jika PTM dilakukan. Namun, kembali harus ditunda kembali lantaran terjadi peningkatan kasus beberapa waktu lalu.
“Kemarin sejak tanggal 13 kami sudah melakukan pembelajaran tatap muka. Tetapi, harus sesuai dengan petunjuk dan kesepakatan empat Menteri itu, Mendikbud, Menkes, Menag dan Mendagri,” kata Suardi melalui sambungan telepon, Kamis (30/9/2021).
Suardi Saleh mengaku, pemerintah pusat memberikan izin PTM jika syarat yang diberikan dapat dipenuhi.
“Intinya adalah bahwa, yang pertama harus ada gugus tugas disitu di sekolah, harus ada penanggung jawabnya itu adalah kepala sekolah,” sambungnya.
Selain itu, syarat wajib yang mesti dipenuhi saat PTM adalah memastikan protokol kesehatan berjalan dengan baik yang ditunjang dengan fasilitas yang memadai.
“yang pertama itu misalnya ada tempat cuci tangan, kemudian bangku diatur sedemikian rupa, ada jarak, ada masker disipakan, kemudian ruang kelas juga harus diperhatikan juga, ada ventilasi, kemudian WC nya juga,” kata Suardi.
Tak kalah pentingnya menurut Suardi Saleh, yakni izin dari orang tua peserta didik. Selain itu, jam pelajaran juga dikurangi hanya menjadi empat jam dalam sehari.
“Setelah itu semua kami ceklis per sekolah, sudah memenuhi. Yah kita Bismillah, jadi kita mulai tanggal 13 kemarin kita mulai. Sudah jalan Alhamdulillah,” ucapnya.
PTM di Barru akan kembali di evaluasi menyusul dengan adanya peningkatan kasus di sejumlah daerah di Indonesia. Namun, sejauh ini semua sekolah di Kabupaten Barru yang telah melakukan PTM dalam kondisi aman.
“Semua tenaga pendidik dan kependidikan itu harus divaksin. Memang belum 100 persen divaksin. Baru sekitar 89 persen yang divaksin. Itu yang belum divaksin, yang di screaning karena ada kendala kesehatan. Dan kita tidak perkenankan untuk masuk mengajar,” tutpnya.