Kilah Gubernur Ihwal Stadion Mattoanging Belum Terbangun
CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Nasib buruk Stadion Mattoanging
terbengkalai agaknya masih tetap memilukan. Penantian hadirnya stadion
pengganti setelah stadion lama dirubuhkan, masih akan panjang.
Dalam pidato peringatan hari jadi Sulawesi Selatan ke-353,
Rabu (19/10/2022) pada rapat paripurna DPRD Sulsel, Gubernur Andi Sudirman Sulaiman
mengungkap alasannya.
Sudah dua kali lelang tender pembangunan stadion Mattoanging
bernama tokoh olahraga Sulsel dan nasional Andi Mattalatta, itu dilakukan.
Namun demikian, pemenangnya belum ada.
Kegagalan tender itu disebabkan oleh berbagai faktor.
Misalnya kualifikasi peserta tender yang tidak memenuhi persyaratan.
Padahal, Pemprov telah menganggarkan dana Rp60 miliar untuk
pembangunan tahap pertama.
"Sudah dua kali kami tenderkan. Belum ada pemenang.
Saya punya kesempatan menunjuk (menentukan pelaksana pembangunan proyek-Red).
Tapi saya tidak lakukan itu," katanya.
Ia menambahkan, dirinya tidak mau mengintervensi proses yang
seharusnya dilalui dalam sebuah proyek pembangunan. "Saya tidak mau
pelaksana-pelaksana bermasalah nantinya," katanya.
Itulah sebabnya, meskipun stadion itu sudah dua tahun
setelah dirobohkannya, sampai sekarang belum ada tanda-tanda dimulainya proses
pembangunan.
Stadion tua yang dibangun dalam rangka pelaksanaan Pekan
Olahraga Nasional (PON) ke-4 di Makassar tahun 1957 itu, dirobohkan pada saat
kepemimpinan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah, pada 21 Oktober 2020.
Dengan gagahnya, Nurdin memimpin pembongkaran stadion secara
simbolis dengan menaiki alat berat dan memulai pembongkaran.
Pada waktu itu, Nurdin Abdullah menargetkan renovasi dapat
selesai pada awal tahun 2022.
"Harapan kita Insya Allah 2022 awal, 18 bulan paling
lama (pengerjaan renovasi)," ujar Nurdin di Stadion Mattoanging, Makassar,
Rabu (21/10/2020).
Akan tetapi, Nurdin Abdullah bermasalah hukum, dipenjara
karena divonis korupsi. Padahal, menurut kalangan anggota DPRD, Nurdin telah
menganggarkan dana satu triliun rupiah lebih yang bersumber dari Dana Pemulihan
Ekonomi (PEN).
Akan tetapi, masih informasi dari kalangan DPRD, Andi
Sudirman selaku wakil gubernur yang kemudian mengganti Nurdin, tidak mau
menggunakan utang dari dana PEN tersebut.
Sudirman lebih memilih menggunakan APBD dengan pola
pembiayaan multi tahun. Itulah sebabnya, tahap pertama dianggarkan Rp 60 miliar
untuk tahap pertama dalam APBD.
Meskipun sudah ada anggaran, dua kali lelang dan tanpa
pemenang, dan gubernur Sudirman tidak mau menggunakan haknya mengambil
kebijakan penunjukan langsung, nasib stadion masih panjang terbengkalai.