CELEBESMEDIA.ID, Makassar – Raja Salman Bin Abdulaziz Al Saud akan menyediakan 5.000 paket iftar atau buka puasa untuk warga Makassar.

Rencananya program buka puasa pelayan dua Tanah Suci, ini akan dihelar di Masjid 99 Kubah, Ahad (16/3/2024).

Tahun ini menjadi tahun kedua penyelenggaraan Program Buka Puasa Raja Salman di Makassar. Pada tahun sebelumnya, acara ini berhasil memecahkan rekor MURI sebagai buka puasa terpanjang, dengan sajian sepanjang 2.140 meter yang berjejer di Anjungan Pantai Losari.

Ketua Panitia Acara Riswan Ilyas mengatakan bahwa program ini diharapkan menjadi momentum mempererat silaturahmi.

"Ini menjadi momentum istimewa untuk semakin mempererat hubungan antara Kerajaan Arab Saudi dan masyarakat Muslim di Indonesia, khususnya di Sulawesi Selatan, serta menjadi bagian dari upaya memperkuat solidaritas umat Islam di seluruh dunia," jelasnya.

Selain hidangan berbuka puasa, acara ini juga akan dirangkaikan dengan pembagian mushaf Al-Qur’an dan kurma sebagai hadiah dari Raja Salman untuk warga Makassar.

Kegiatan ini terselenggara berkat kerja sama antara Atase Agama dan Pendidikan Kedutaan Besar Arab Saudi, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, dan Yayasan I-Salam Karim. 

Sejumlah tokoh dijadwalkan hadir dalam acara ini, diantaranya Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, Kepala Atase Agama Kedutaan Besar Arab Saudi Syekh Ahmad Isa Al-Hazimiy, serta Mudir I-Salam Ustadz Dzulqarnain M. Sunusi serta para pejabat dan tokoh agama di Sulawesi Selatan.

Selain di Makassar, program Buka Puasa Raja Salman tahun ini telah diselenggarakan di Kota Padang pada 8 Maret, Kota Medan pada 9 Maret dan Kota Solo pada 14 Maret.

Sebelum rangkaian kegiatan buka puasa diberbagai daerah, kegiatan diawali dengan Peluncuran program yang dilakukan kedutaan besar Arab Saudi di Jakarta bersamaan dengan acara iftar (buka puasa bersama) yang dihadiri sejumlah menteri Kabinet Merah Putih antara lain Menteri Agama Nasaruddin Umar, Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Hadir pula Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. Selain itu hadir pula duta besar negara-negara sahabat di Jakarta, dan juga sejumlah perwakilan ormas.