Bayi Meninggal Diduga Malapraktik di RSUD Labuang Baji

Ilustrasi - (foto by Pixabay)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Seorang bayi laki-laki berinisial AF meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Labuang Baji, Makassar Selasa (28/2/2023).

Bayi berusia 50 hari ini diduga meninggal akibat malapraktik yang dilakukan oleh pihak RSUD Labuang Baji.

Hal itu diungkapkan oleh Ayah AF, Aco Daeng Sukri saat dikonfirmasi CELEBESMEDIA.ID, Rabu (1/3).

Dia menceritakan, awalnya membawa bayinya ke RSUD Labuang Baji pada Senin (27/2/2023) sore sekitar Pukul 17.00 Wita, akibat adanya kelainan usus.

Setelah mendapat penanganan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Labuang Baji, saat itu perawat akan mengambil sampel darah anaknya dengan cara disuntik berulangkali.

Namun sampel darahnya tidak keluar. Kemudian perawat yang akan melakukan pengambilan sampel memanggil rekannya untuk dibantu.

"Setelah beberapa kali pindah titik untuk disuntik baru ada. Tidak lama setelah itu  anak saya (mengalami) pendarahan," ucapnya.

Aco mengungkapkan pendarahan yang terjadi di lengan kanan anaknya itu tak berhenti, kemudian  dinyatakan meninggal dunia pada Selasa (28/2) sekitar Pukul 05.00 Wita.

Aco pun menduga pihak RSUD Labuang Baji melakukan malapraktik terhadap putra sulungnya itu.

"Saya kira ada indikasi malapraktik karena pendarahan berlangsung lama, cuma disuruh tutup saja pakai perban. Kalau itu perbannya dibuka, keluar lagi itu darah seperti orang habis teriris pisau," tuturnya.

Pasalnya penanganan yang diberikan oleh perawat dan dokter yang ada saat itu tidak berhasil menghentikan pendarahan tersebut.

"Saking banyaknya darah yang keluar itu sempat ditransfusi, padahal ini anak bayi. Nanti meninggal itu anak saya baru berhenti juga keluar itu dara dari lengan kanannya," tandasnya.

Dia pun menyayangkan penanganan yang diberikan oleh perawat dan dokter yang berada di RSUD Labuang Baji karena dinilai lamban.

"Kalau kita panggil itu lama sekali baru datang, padahal ini anak saya pendarahan terus jadi harus selalu diganti perbannya karena penuh dengan darah," sesalnya.

"Sebelum meninggal itu sempat dia bilang tidak ada dokter," sambungnya.

Aco mengaku ikhlas atas insiden yang menimpa anak sulungnya. "Insya Allah saya ikhlas," tutupnya.

Laporan : Darsil Yahya