Petani Sering Buang Jerami ke Aliran Sungai, Hambat Kinerja di PLTA Bakaru
CELEBESMEDIA.ID, Pinrang - Hari kedua pelaksanaan press tour,
Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan (UP2K) PLN Sulselrabar bersama sejumlah
awak media mengunjungi lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Bakaru
di Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang, Kamis (28/3/2019).
Kehadiran rombongan disambut Manager dan Petugas PLTA Bakaru.
Setelah ramah tamah, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan terkait kondisi PLTA
Bakaru saat ini.
Manager ULPL PLTA Bakaru, Syamsur, mengakui kondisi di sekitar
kawasan pembangkit listrik cukup memprihatinkan. Adanya perubahan lingkungan
dari peralihan hutan pinus menjadi kebun jagung saat ini diakui menjadi penghambat
kerja PLTA Bakaru.
Kondisi tersebut bahkan diperparah dengan adanya pembuangan
jerami ke aliran Sungai Mamasa. Padahal, air dari Sungai Mamasa menjadi sumber energi
dari PLTA Bakaru. Tapi, masyarakat membuang hasil panen jagung ke sungai yang akhirnya
tertampung di pembangkit dan menyebabkan penyumbatan.
Di sisi lain, pihaknya mengerti penanaman jagung yang
dilakukan masyarakat untuk kebutuhan hidup. Olehnya itu, ia mengusulkan
solusi pengadaan CSR untuk mengalihkan kebun jagung dengan menanam pohon
agar tidak merusak lingkungan.
Dengan demikian, Syamsur berharap sinergitas antara
pemerintah Mamasa maupun masyarakat setempat untuk tetap menjaga kondisi
lingkungan terutama dalam pengelolaan aliran sungai untuk memuluskan kerja PLTA
Bakaru.
Sementara itu, Manager UP2K Sulselrabar, Syaifuddin, turut
memberikan dukungan maksimal terhadap PLTA Bakaru. Ia melihat debit air tetap
mengalir sehingga PLTA tetap mensuplai sistem kelistrikan ke PLN Sulselrabar
dengan keadaan maksimal.
Dengan demikian, katanya, situasi PLTA masih bisa
dikendalikan apabila tidak menunda solusi yang akan dilakukan.
Usai dilaksanakan pemaparan, seluruh rombongan diberikan
kesempatan melihat langsung pengoperasian PLTA Bakaru, hingga masuk ke ruang kontrol.