Jelang Imlek, Pembuat Kue Keranjang Banjir Pesanan

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Kue keranjang atau dodol Cina merupakan salah satu penganan khas Imlek. Membagikan dan menyantap kue keranjang saat Imlek sudah menjadi tradisi orang Tionghoa.
Dalam bahasa Mandarin, kue keranjang disebut juga dengan Nian Gao atau dalam dialek Hokkian disebut Ti Kwe yang diartikan sebagai kue manis yang disusun bertingkat yang melambangkan peningkatan rejeki atau kemakmuran.
Karenanya menjelang perayaan Imlek, pembuat kue ini ramai pembeli.
San Ing, salah seorang pembuat kue keranjang di Makassar. Ia mengaku untuk Imlek tahun ini, usaha kue keranjangnya yang terletak di Jalan Bacan, Kelurahan Melayu Baru Kecamatan Wajo sudah banjir pesanan.
"Saya dan pekerja di sini sudah sibuk membuat kue keranjang sejak 8 Januari kemarin karena banyak pesanan. Kalau hari biasa memang sepi tapi jelang Imlek pasti ramai," ucapnya kepada CELEBESMEDIA.ID, Sabtu (29/1/2022).
Mendekati Imlek, San Ing harus membuat puluhan kue keranjang per hari dalam berbagai ukuran, padahal jika hari biasa usaha rumahannya itu sepi pembeli.
"Harus buat sekitar 50 buah per hari supaya semua pesanan dapat selesai sebelum Imlek," lanjutnya.
Kue keranjang buatan San Ing dijual seharga Rp75.000 per kilogram.
"Saya jual perkilo, ini (kue) resep keluarga, sudah saya jalankan selama 30 tahun," tutupnya.
Meski sudah berusia 77 tahun, San Ing tetap lincah membuat kue keranjang. Beras ketan sebagai bahan dasar kue keranjang diaduk bersama gula pasir kemudian adonan dimasukkan ke dalam cetakan lalu dikukus hingga berwarna merah kecoklatan. Teksturnya yang kenyal menyerupai dodol, membuat kudapan yang satu ini sering juga disebut dodol Cina.
(Laporan: Asiz Zizi)