Dewan Pers Tekankan Jurnalis Harus Netral di Pilkada 2024

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Dewan Pers menekankan dalam gelaran pemilihan umum (Pemilu) atau Pemilihan Kepala Daerah, jurnalis harus netral dan berimbang saat peliputan.
Hal itu disampaikan wakil ketua Dewan Pers, Muhammad Agung Dharmajaya dalam sambutannya pada kegiatan Workshop Peliputan Pemilu atau Pilkada 2024 Provinsi Sulawesi Selatan, di Swiss-Bell Hotel, Makassar, Kamis (27/6/2024).
Ia menyampaikan bahwa ketika seorang jurnalis terlibat langsung sebagai tim sukses salah satu calon peserta pilkada atau pemilu hanya ada dua pilihan, berhenti sebagai jurnalis atau cuti untuk sementara waktu.
"Ketika teman-teman Jurnalis terlibat mencalonkan diri sebagai Kepala Daerah, terlibat sebagai peserta Caleg sebaiknya berhenti sebagai jurnalis, tapi kalau terlibat sebagai tim sukses salah satu calon, maka lebih baik cuti untuk sementara waktu," tegas Wakil Ketua Dewan Pers, Muhammad Agung Dharmajaya.
Menurutnya dalam hal pemberitaan atau peliputan yang dilakukan oleh media atau jurnalis, harus netral dan berimbang, serta tidak berat sebelah dalam memberitakan salah satu peserta pilkada.
Segala informasi yang termuat dalam peliputan ia tekankan harus transparan dan mencerahkan, sehingga masyarakat bisa mengenal dan mengetahui siapa saja calon pemimpin yang akan memimpin daerahnya.
"Mendorong adanya keterbukaan informasi terkait pemilu, media sebisa mungkin harus mengulik informasi terkait siapa calon-calon dan mempublikasikannya di media agar masyarakat bisa mengenal siapa sosok yang menjadi calon pemimpin," jelasnya.
Selain itu, segala kerja-kerja yang dilakukan jurnalis kata Agung, harus tetap tunduk pada Kode-kode Etik Jurnalistik yang telah ditetapkan.
Kegiatan Workshop yang digelar oleh Dewan Pers ini dihadiri oleh perwakilan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulsel, perwakilan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulsel, perwakilan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sulsel sebagai narasumber, dan dihadiri oleh 50 insan media Pers TV, Radio, Cetak dan Online.
Laporan: Riski