CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Tiga pekan sudah pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Makassar, tepatnya sejak Senin 6 Januari 2025

Selama program tersebut berjalan menuai tanggapan beragam dari siswa yang menikmati menu MBG setiap hari sekolah.

Meski ada siswa yang tetap terlihat lahap memakan menu MBG ini, namun beberapa lainnya   mengeluh karena rasa dari lauk-pauknya yang hambar.

"Menu-menunya kebanyakan telur, terus sering juga ayam, tempe dan lain-lain, cuman rasanya memang hambar, teman-teman ku juga banyak yang bilang kalau memang rasanya hambar gitu, mungkin kurang micin. Sebenarnya juga bagus dikasih sambal supaya ada rasa," ujar salah satu siswi SMPN 17 Makassar, Nazwa kepada CELEBESMEDIA, Kamis (23/1).

Menurut Nazwa juga kerap kali diantara mereka banyak yang tidak menghabiskan menu MBG tersebut, karena terasa hambar. 

Mereka merasa bahwa untuk sejauh ini, menu terenak dalam sajian program MBG tersebut yakni ayam goreng krispi. 

Selain dari itu, mereka mengaku, menu-menu MBG semua masih banyak yang terasa hambar. 

Selain menu yang hambar, selama 2 pekan ini juga banyak siswa-siswi yang kerap kali mendapati buah dalam box nasinya yang sudah tidak layak untuk dikonsumsi alias busuk. 

Sehingga buahnya pun harus mereka buang karena tak layak untuk di makan.

"Kalau buah itu bermacam-macam, cuman kita sering dapat buahnya sudah tidak bisa dimakan atau busuk, jadi di buang saja," kata Muhammad Reindra, siswa SMPN 17 Makassar 

Hingga 14 hari pelaksanaan program MBG ini di Kota Makassar dan telah memasuki pekan ketiga ini, para siswa di sekolah itu belum ada yang mendapatkan susu. 

Padahal rencananya susu ini akan dihadirkan dalam sajian menu MBG setidaknya 2 kali dalam sepekan. 

Pelaksanaan program MBG dilakukan serentak di Indonesia. Program  ini masih di dalam naungan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). 

Khusus di Makassar ada 10 sekolah di Makassar yang terdiri dari SD, SMP hingga SMA menjadi sekolah percontohan pendistribusian Makan Bergizi Gratis (MBG), yakni SMPN 17 dan SMAN 10 di Kecamatan Manggala; SDN Cendrawasih, SDI Sambung Jawa, SMPN 1, dan SMA 3 di Kecamatan Mamajang; serta KB-TKIT Wihdatul Ummah, SDI Tamajene, SDI tamamaung IV, dan SMPN 23 Makassar di Kecamatan Panakkukang.

Laporan: Riski