Bahaya Bakteri Salmonella yang Diduga Cemari Kinder Joy

Ilustrasi - (foto by Pexels)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI menghentikan sementara peredaran produk merek Kinder di Indonesia sebab memerlukan pengujian laboratorium terkait potensi cemaran bakteri Salmonella.

Dikutip dari laman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang diberitakan CNN Indonesia, Salmonellosis merupakan penyakit yang disebabkan bakteri Salmonella. Bakteri tersebut merupakan 1 dari 4 penyebab utama penyakit diare di dunia.

Biasanya, penyakit ini ditandai dengan beberapa gejala seperti demam, sakit perut, diare, mual dan muntah.

Sebagian besar salmonellosis bersifat ringan dan dapat disembuhkan. Namun, dalam beberapa kasus, infeksi bisa mengancam jiwa.

Bahaya Salmonella seperti yang ditemukan dalam cokelat Kinder Surprise di Inggris dapat dilihat dari komplikasi dehidrasi parah yang bisa mengancam jiwa, khususnya pada anak dan kelompok lanjut usia.

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko infeksi Salmonella, yakni gangguan pada pencernaan dan usus, serta masalah kekebalan tubuh

Komplikasi Infeksi Salmonella

Meski biasanya dapat sembuh dengan sendirinya, namun beberapa kasus infeksi Salmonella patut menjadi perhatian. Komplikasi biasanya terjadi pada anak-anak, lansia, penerima transplantasi, ibu hamil, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Berikut beberapa komplikasi yang berpotensi muncul.

1. Dehidrasi Parah

Kurangnya asupan cairan saat diare terus-menerus bisa membuat seseorang mengalami dehidrasi parah. Berikut beberapa tanda yang perlu dipantau:

- jumlah urine yang keluar berkurang;
- mulut dan lidah kering;
- mata cekung;
- berkurangnya produksi air mata.

2. Bakteremia

Bakteremia adalah kondisi saat Salmonella memasuki alirah darah. Dalam kondisi demikian, bakteri dapat menginfeksi jaringan di seluruh tubuh dan memicu beberapa penyakit berikut:

- meningitis;
- endokarditis;
- osteomielitis;
- infeksi pada lapisan pembuluh darah.

3. Artritis Reaktif

Infeksi Salmonella juga membuat seseorang berisiko tinggi terkena artritis reaktif, atau yang juga dikenal sebagai sindrom Reiter. Kondisi ini biasanya memicu beberapa gejala seperti:

- iritasi mata;
- rasa sakit saat buang air kecil;
- nyeri sendi.